KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah gerai minuman susu, kopi, teh, hingga jamu, kini muncul gerai minuman tradisional yang mengedepankan olahan jahe. Namanya Jahe.in. Berbeda dengan gerai minuman jahe lainnya, seperti susu jahe yang sudah dalam bentuk siap saji, Jahe.in justru menyajikan minuman jahe sesuai pesanan alias
customized. "Jadi proses penyajiannya adalah setelah konsumen memesan menu yang ada," kata salah satu pendiri Jahe.in, Gally Marciano kepada KONTAN. Jahe.in sendiri sudah memulai konsep minuman tersebut dan melakukan riset sejak Februari 2018 dan mulai beroperasi awal tahun 2019. Dan baru membuka kemitraan usaha tiga bulan belakangan ini.
Ada tiga paket kemitraan yang dia tawarkan.
Pertma paket silver memakai gerobak senilai Rp 25 juta;
Kedua, paket
gold pakai sepeda Rp 30 juta; dan
ketiga, paket platinum memakai motor Rp 55 juta. Dari paket itu, mitra bakal mendapat ragam fasilitas, seperti bahan baku, pelatihan karyawan dan lain-lain. Jahe.in tidak memungut biaya royalti dan waralaba. Bagi calon mitra yang tinggal di sekitar Jakarta, Bekasi dan Depok, bakal mendapat gratis pengiriman bahan baku. Syarat lainnya mitra wajib menyediakan sendiri tenaga kerja serta lokasi usaha yang strategis. Saat ini, sudah ada dua gerai mitra yang bergabung yaitu di Caman Bekasi dan Karawang Jawa Barat. Saat ini pihaknya melakukan proses kerjasama dengan beberapa mitra di Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Jahe.in saat ini sedang fokus melebarkan sayap kemitraan di wilayah Jabodetabek. "Tapi tak menutup kemungkinan di luar Jabodetabek diproses, karena banyak calon mitra dari Surabaya, Jogja, Magelang, dan lainnya," kata Gally. Sedangkan minuman yang tersaji di Jahe.in, Gally klaim sebagai minuman herbal sebab menggunakan bahan baku alami. Selain menggunakan jahe, ada gula aren, mau dan gula batu. "
Insya Allah, produk Jahe.in aman dan bisa untuk pengobatan herbal," jelasnya.
Adapun menu yang tersaji di Jahe.in adalah susu jahe merah, susu jahe merah plus madu, jahe rempah, sereh jahe merah, kopi jahe susu dan kopi jahe gula batu dengan harga termurah Rp 12.000 per gelas. Dengan varian rasa tersebut, Gally menargetkan mitra bisa balik modal kurang dari satu tahun. Misalnya untuk paket silver dengan estimasi penjualan 50 gelas per hari, balik modal sekitar tujuh bulan. Kemudian untuk paket
gold dengan penjualan minimal 70 gelas per hari, proyeksi titik impas minimal lima bulan. Di paket platinum, bisa delapan bulan asalkan bisa meraup penjualan 70 gelas per hari. Dengan perhitungan bisnis tersebut, Gally optimistis gerai Jahe.in bisa berkembang lebih pesat lagi. Apalagi gerai minuman seperti Jahe.in ia klaim belum banyak ada di sejumlah tempat. Beda dengan gerai minuman kekinian lainnya, seperti
thai tea, es kopi, dan lainnya. Ia pun optimistis sampai akhir tahun ini bisa menggaet 30 mitra bisnis. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon