KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fantasy Cheese Tea menawarkan kemitraan mandiri dengan investasi mulai Rp 4,5 juta sampai Rp 9,5 juta. Kalau mitra bisa meraup omzet minimal Rp 15 juta per bulan, balik modal bisa sekitar lima bulan saja.
USAHA minuman kekinian yang kerap disebut juga fusion alias campuran di Indonesia terus berkembang. Setelah dua tahun belakangan pasar Indonesia dibanjiri oleh minuman teh asal Thailand atau yang akrab disebut thai tea. Tak hanya thai tea, kini mulai banyak varian minuman asal negeri Gajah Putih lain, seperti teh campur keju atau cheese tea. Tren minuman fusion memang menjanjikan laba dan pasarnya luas. Inilah yang membuat Okki Indiyanto asal Bekasi, Jawa Barat mencoba peruntungan di bisnis itu. Mengusung Fantasy Cheese Tea, ia menawarkan kemitraan bagi pebisnis pemula yang ingin memulai usaha. "Minuman cheese tea mulai banyak muncul, terutama di kawasan pusat belanja. Biasanya harganya cukup mahal. Lalu saya kepikiran untuk membuat versi murah," ungkapnya kepada KONTAN. Fantasy Cheese Tea menawarkan tiga paket investasi kepada para mitra. Pertama, paket Rp 4,5 juta, kedua paket Rp 7,5 juta, dan ketiga Rp 9,5 juta. Dengan modal tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas satu unit gerobak atau booth portable sesuai paket, peralatan usaha, botol shaker, pelatihan karyawan, resep, bahan baku awal, serta subsidi ongkos kirim untuk mitra di luar Bekasi. Adapun perbedaan ketiga paket tersebut ada pada ukuran dan bahan gerobak, serta jumlah bahan baku awal dan peralatan operasional. Seperti paket Rp 4,5 juta tidak mendapatkan gerobak. Ini dimaksudkan bagi mitra yang sebelumnya sudah mempunyai usaha dalam bentuk gerobak dan bisa memakainya kembali. Sedangkan untuk paket Rp 7,5 juta, mitra akan mendapat gerobak kayu ukuran kecil dan modelnya sederhana. Untuk mitra Rp 9,5 juta akan mendapatkan gerobak dari bahan aluminium dengan ukuran yang lebih besar. Sayang, Okki tidak merinci ukuran gerobak tersebut. Seperti usaha minuman kekinian lainnya, Fantasy Cheese Tea juga menyediakan minuman cheese tea dengan aneka menu tambahan alias topping, seperti original tea, jasmine tea, thai tea, dan green tea. Menu cheese tea dengan aneka topping tersebut dibanderol dengan Rp 12.000 sampai Rp 15.000 per cup. Harga jual tersebut menurutnya adalah patokan saja bagi para mitra. Jadi mitra bisa menentukan harga jual sesuai dengan kreativitas masing-masing dan kondisi pasar yang bersangkutan. Dengan menu dan ciri khas yang tersaji, Okki menargetkan setiap gerai Fantasy Cheese Tea, bisa meraup omzet antara Rp 500.000 sampai Rp 800.000 per hari. Artinya dalam satu bulan bisa mengantongi omzet sekitar Rp 15 juta–Rp 20 juta. Laba bersih yang didapat sekitar 40%. Karenanya mitra diprediksi dapat mencapai balik modal sekitar dua bulan sampai lima bulan saja. Mitra Fantasy Cheese Tea tidak perlu lagi membayar royalti fee ke pihak pusat, karena sistem kerjasama yang dianut adalah kemitraan mandiri. Bahan baku juga tidak harus beli dari pusat karena semua resep akan diberikan pihak pusat. "Jadi ini beli putus," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News