Menyeruput laba bisnis kedai kopi



JAKARTA. Penggemar minuman kopi semakin meluas. Tak hanya kalangan orang tua, kini remaja pun mulai suka menyeruput kopi, apalagi sambil kongko. Kopi punya banyak konsumen. Apalagi kalau pemilik gerai kopi rajin berinovasi, menyajikan aneka rasa minuman kopi. Misalnya yang dilakukan Rosita, pemilik merek Goodel Coffee, di Kalimalang, Jakarta.Usaha yang dirintis pada pertengahan 2011 ini menawarkan 11 varian menu kopi, mulai dari capuccino hingga kopi luwak. Selain kopi, ada pula varian minuman cokelat, green tea dan bubble. Aneka minuman itu dibanderol Rp 5.000 - Rp 7.000 per cup.Supaya cepat dikenal, Rosita menawarkan kerjasama kemitraan sejak tahun lalu. Ia sudah berhasil menggaet delapan mitra. Jadi, kini, ada sembilan gerai Goodel Coffee, termasuk satu gerai milik pusat. Lokasinya tersebar di Kalimalang, Ciledug, Cikarang, dan Bekasi.Jika, Anda berminat berjualan minuman ini, siapkan kocek senilai Rp 9 juta. Dengan paket itu, mitra akan mendapat satu booth exclusive dan peralatan, seperti pemanas air, coffee maker dan blender. Selain itu, ada juga training promotion support, dan bahan baku awal. Mengacu pada gerai yang telah beroperasi, kata Rosita, biasanya satu gerai bisa menjual sekitar 50 cup minuman per hari. Artinya, dalam sebulan mitra bisa mendapatkan omzet sejumlah Rp 10 juta.Jika, target keuntungan bersih sebesar 35% bisa tercapai, mitra bisa kembali modal dalam waktu tiga bulan. Pihak pusat tidak mengutip biaya royalti dari mitra. Namun, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat, berupa bubble, coklat dan kopi luwak.Meskipun usaha ini punya banyak kompetitor, Rosita yakin usaha ini masih berpeluang bagus. Bahkan, ia bersedia mencari lokasi yang strategis untuk mitra yang ingin bergabung dengan Goodel Coffee. Jika masih di sekitar Jakarta, Goodel Coffee bersedia membantu survei lokasi usaha. "Biasanya di sekolah atau di depan-depan minimarket," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini