JAKARTA. Popularitas minuman teh tak pernah terkalahkan. Minuman ini sangat disukai oleh berbagai kalangan masyarakat. Penikmatnya pun tersebar luas, mulai dari anak-anak hingga kakek nenek menyukai minum teh. Apalagi, teh dipercaya memiliki kandungan baik bagi tubuh. Tak heran, usaha minuman teh kian menjamur. Seperti halnya Teh Racek asal Malang. Eko Sugiarto sudah mengembangkan bisnis minuman teh siap saji ini sejak April 2009. Melihat geliat pasar yang menjanjikan, sejak 2010 Teh Racek menawarkan kemitraan. Kini sudah ada 200 gerai mitra Teh Racek. Gerai mitra ini tersebar di Malang, Lowokwaru, Blimbing, Klojen, Sukun, Kedungkandang dan Surabaya.
Eko menawarkan kemitraan Teh Racek cukup merah. Hanya dengan Rp 1 juta, Anda sudah bisa membuka gerai minuman ini. Kemitraan ini berlangsung seumur hidup. Fasilitas yang diperoleh mitra adalah booth, seragam karyawan, gelas kemasan, sedotan, cup sealer, beserta bahan baku racikan teh. Pembeli Teh Racek dapat memilih menu yang tersedia, diantaranya original, lemon tea, teh madu, teh madu lemon, jus teh anggur, jus teh sirsak, jus teh leci, jus teh mocca, jus teh jambu, jus teh mangga, jus teh stroberi, jus teh jeruk nipis, jus milk tea, dan jus teh coklat. Minuman cepat saji ini dibanderol Rp 5.000-Rp 8.000 per cup. Menurut Irina Iriyani, Manajemen Racek Group, jika mitra mampu menjual 60 cup Teh Racek setiap hari, ia menjamin mitra bisa mendapatkan modalnya kembali setelah tiga bulan. Sebab menurut dia, satu gerai Teh Racek mampu meraup omzet rata-rata Rp 10.000.000 setiap bulannya.“Sistem kami itu, mitra mendepositokan uangnya Rp 1 juta. Setelah tiga bulan uang itu akan dikembalikan," kata Irina. Lalu, tiap bulan, mitra akan mendapatkan 12% keuntungan untuk dirinya dan 88% untuk gaji pegawai dan beli bahan baku. "Mitra cukup mengawasi pegawai saja,” tegas Irina.
Agar dapat beroperasi, satu gerai Teh Racek membutuhkan dua orang karyawan. Pusat Teh Racek sangat ketat soal karyawan mitranya. Setiap karyawan yang akan bekerja di gerai Teh Racek harus melengkapi berbagai berkas seperti kartu tanda penduduk, kartu keluarga, dan surat menikah bagi yang sudah menikah. Hal ini untuk mendata dan mencegah bagi karyawan yang nakal di kemudian hari. Selain itu, karyawan yang bekerja juga akan mendapatkan pelatihan dari pusat selama seminggu. Untuk membuka gerai, Teh Racek membebaskan mitranya untuk memilih lokasi dan besar tempat usahanya. Namun pusat akan melalukan survei untuk memastikan lokasi tersebut ramai pembeli. Irina menjamin semua gerai mitranya memiliki rasa Teh Racek yang sama. Teh Racek tak pakai bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi. Agar selalu diminati pembeli, Teh Racek selalu melakukan inovasi rasa, termasuk memadukannya dengan buah-buahan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri