KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan pemerintah menaikkan tarif cukai rokok memberi sentimen negatif pada saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Tapi kinerja HMSP sebenarnya mampu menjaga stabilitas margin di saat cukai rokok naik, dengan menaikkan harga jual. Ini didukung volume penjualan HMSP pada kuartal III-2017 yang membaik. Riska Afriani, analis OSO Sekuritas, mengatakan, setelah wacana kenaikan cukai rokok beredar, harga saham HMSP langsung turun 2%. "Kemudian setelah pemerintah mengumumkan bahwa kenaikan cukai rokok di tahun depan sebesar 10,04%, hal ini turut jadi pemberat pada harga saham HMSP," kata Riska, Senin (23/10). Menurut dia, kenaikan cukai rokok berdampak pada psikologis investor yang menimbang kembali, apakah HMSP mampu bertahan menjaga penjualan di saat cukai rokok akan naik.
Sejak awal tahun, Riska mencermati harga saham HMSP cenderung turun. Namun harga saham HMSP berbalik naik pada Agustus hingga Oktober 2017. "Mungkin pelaku pasar masih mau lihat sejauh mana HMSP mampu bertahan dari segi kinerja ketika tertekan cukai rokok," kata Riska. Dalam menghadapi kenaikan cukai rokok, HMSP menyiasatinya dengan menaikkan harga jual sekitar 10% tahun ini. Menurut Riska, hal ini dilakukan agar margin tidak tergerus. Terlihat hingga semester I-2017, gross margin HMSP masih bertahan cukup baik di sekitar 23%–25% dan net income masih terjaga. "Kenaikan cukai rokok ini tidak akan terlalu menggerus margin HMSP, karena disiasati dengan menaikkan harga jual," kata Riska. Dalam riset 23 Oktober ini, analis BCA Sekuritas Jennifer F. Yapply mengatakan, volume penjualan HMSP di kuartal III-2017 mencapai 26,2 miliar batang rokok, atau naik sekitar 4,5%
year on year. Hal ini seiring dengan total volume penjualan industri rokok Indonesia yang juga meningkat 4,6% menjadi 79,2 miliar batang rokok. Jennifer berharap volume penjualan HMSP pada kuartal IV-2017 masih akan melambung. Sebelumnya pada kuartal III, HMSP cukup berhasil memperluas pangsa pasarnya untuk jenis rokok sigaret kretek mesin (SKM), melalui produk rokok Sampoerna A Menthol Burst. Pada kuartal dua, emiten ini menguasai pangsa pasar rokok di Indonesia sebesar 32,8%. Sedangkan pada kuartal tiga, pangsa pasar HMSP naik jadi 33,10%. Efek rokok elektrik Joni Wintarja, analis NH Korindo Sekuritas, mengatakan, dengan penguasaan market share di Indonesia yang cukup besar, HMSP lebih mudah dalam melakukan strategi penentuan harga. Peluang lain yang dimiliki HMSP ke depan untuk meningkatkan kinerja juga datang dari brand image HMSP yang lebih baik dibanding kompetitor. "Selain itu, pertumbuhan perokok Indonesia di luar ekspektasi," kata Joni, Senin (23/10).
Riska juga menilai inovasi produk HMSP memberikan peluang kenaikan pendapatan ke depan. Akan tetapi, Riska khawatir saat ini kompetisi bisnis HMSP tidak hanya datang dari sesama pemain rokok, melainkan juga datang dari tren rokok elektrik. "Meski pangsa pasar rokok elektrik masih kecil, ke depan akan bertumbuh, didukung asap rokok elektrik yang wangi dan lebih nyaman daripada asap rokok biasa," kata Riska. Meski begitu, saat ini dampak persaingan dengan rokok elektrik belum begitu terlihat. Ia juga khawatir bila HMSP setiap tahun menaikkan harga rokok seiring dengan kenaikan cukai rokok, konsumen akan keberatan. Riska merekomendasikan
hold HMSP dengan target harga Rp 3.960. Hingga akhir tahun, Riska memprediksikan pendapatan HMSP bisa naik 6% jadi Rp 101,19 triliun. Joni merekomendasikan
buy HMSP dengan target Rp 4.000. Jennifer merekomendasikan
hold dengan target Rp 4.000. Kemarin, harga saham HMSP senilai Rp 3.930, naik 1,55% dari akhir pekan lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati