JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Ketenagakerjaan) tidak terlalu kerepotan dalam meracik portofolio pada tahun ini. Pihaknya tetap optimistis mengalokasikan dana kelolaan pada instrumen surat utang (obligasi) dengan porsi terbesar. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya mengatakan, berdasarkan ketentuan, pihaknya diperbolehkan memarkirkan 44%-48% dana kelolaan pada instrumen obligasi. Tahun ini, pihaknya membenamkan sekitar 48% dana kelolaan pada instrumen tersebut. "Pilihan obligasi adalah yang bertenor panjang. Sebab, BPJS Ketenagakerjaan memiliki peserta pensiunan sehingga horizon investasinya jangka panjang," terang Elvyn.
Menyibak portofolio BPJS Ketenagakerjaan
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Ketenagakerjaan) tidak terlalu kerepotan dalam meracik portofolio pada tahun ini. Pihaknya tetap optimistis mengalokasikan dana kelolaan pada instrumen surat utang (obligasi) dengan porsi terbesar. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya mengatakan, berdasarkan ketentuan, pihaknya diperbolehkan memarkirkan 44%-48% dana kelolaan pada instrumen obligasi. Tahun ini, pihaknya membenamkan sekitar 48% dana kelolaan pada instrumen tersebut. "Pilihan obligasi adalah yang bertenor panjang. Sebab, BPJS Ketenagakerjaan memiliki peserta pensiunan sehingga horizon investasinya jangka panjang," terang Elvyn.