Pertumbuhan jumlah kendaraan roda dua di Indonesia, membuat sektor bisnis yang terkait dengannya juga ikut berkembang. Salah satunya adalah tas sepeda motor . Bukan sembarang tas, tas sepeda motor ini didesain sesuai dengan kebutuhan dan bentuk sepeda motor . Pembuatan tas skala rumahan ini mampu mendulang omzet hingga puluhan juta rupiah. Para pengendara sepeda motor atau bikers yang hobi melakukan touring sering dipusingkan dengan barang bawaan. Maklum, tak seperti mobil, sepeda motor memiliki ruang kosong yang terbatas. Namun, minimnya ruang kosong justru mendatangkan peluang. Berawal dari hobi touring, Adit Uriono mendapatkan ide untuk membuat tas sepeda motor berbentuk backpack yang dapat diletakkan di tangki sepeda motor dan belakang jok sepeda motor .Adit memulai bisnis tas sepeda motor ini pada 2008 lalu. Namun, baru benar-benar fokus pada tahun lalu ketika dia meluncurkan merek tas sepeda motor 7Gear. "Awalnya, saya hanya memproduksi dalam jumlah sedikit, karena melihat pasar dulu," kata Adit. Tas sepeda motor 7Gear ini memiliki beberapa model, antara lain seperti city tank bag yang berupa tas model selempang. Kedua sisi tas berbentuk sayap tempat melekatnya magnet. Magnet ini berfungsi untuk merekatkan tas di sepeda motor , bisa di bagian depan (tangki sepeda motor ) atau bagian jok. Tas model ini harganya Rp 275.000 per buah. Tas selempang lainnya adalah enduro tank bag yang dibanderol dengan harga Rp 350.000 per unit. Tas ini serupa dengan city tank bag, bedanya pada tambahan kantong sisi kiri dan kanan tas. Selain model selempang, Adit juga mengeluarkan model Nusantara tank bag yang bisa disulap menjadi tas backpack. Harga tas jenis ini sebesar Rp 300.000 per buah. Dengan bantuan 15 karyawan tetap dan beberapa karyawan outsourcing, saban bulan Adit mampu membuat sekitar 300 tas sepeda motor. Tiap bulan, Adit pun menangguk omzet hingga Rp 90 juta.Sayang, pemasaran 7Gear baru terbatas di Jakarta dan Bandung. Kini, ia sedang menjajal pemasaran lewat dunia maya. Baru-baru ini, Adit pun menerima pesanan tas sepeda motor dari Thailand dan Malaysia. Setali tiga uang, Johannes Purwanto juga menggeluti bisnis tas sepeda motor ini berkat hobi touring. Pria yang akrab disapa Ipunk ini mulai memproduksi tas sepeda motor sejak 2009 dengan merek Kreatorz. Supaya terlihat unik, Ipunk memadukan warna tas dengan warna-warna cerah, seperti merah dan biru. Warna ini lantas menjadi ciri khas tas Kreatorz, karena warna tas sepeda motor selalu identik dengan warna hitam. Ipunk selalu mendesain sendiri produknya dengan mengadaptasi model luar negeri. "Sayang sering mendapat inspirasi dari internet," ujarnya. Salah satu model tas bikinan Ipunk adalah shark yang memiliki tiga bagian, sisi, samping, dan atas. Keunikan tas ini, bisa disulap menjadi tas travel, ketika ketiga bagian itu disatukan.Ide ini muncul, ketika ia melakukan touring ke Bali. Ipunk yang menginap di lantai tiga sebuah hotel, harus bolak-balik untuk mengambil barang bawaannya. Cara ini tidak praktis, karena itulah, ia menciptakan tas yang mampu dibawa sekaligus. Untuk membuat tas ini, Ipunk menggunakan bahan impor, yakni Balistic 1680 PU, zipper dan slider YKK. Ia melengkapi tasnya dengan rain cover sehingga tetap kering ketika hujan. Karena bahan-bahan berkualitas ini, harga tas Kreatorz luamyan mahal, yakni Rp 650 satu paket. Selain itu juga, Ipunk mengeluarkan tas sepeda motor dengan harga ekonomis yakni tank manuver. Sama seperti tas sepeda motor jenis shark, tank manuver ini juga memiliki bahan antiair. Bedanya adalah harga dan desainnya. "Kalau manuver hanya untuk sisi-sisi samping saja. Harganya sekitar Rp 350.000," kata Ipunk.Karena keterbatasan karyawan, dalam sebulan Ipunk hanya sanggup memproduksi masing-masing produk itu sebanyak 24 tas sepeda motor jenis shark dan jenis tank manuver. Dalam sebulan, omzet Ipunk baru sekitar Rp 25 juta. Awalnya, Ipunk hanya memasarkan tas pada komunitas sepeda motor. Belakangan, ia juga menawarkan produknya di beberapa gerai di Jakarta dan Semarang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menyimpan laba dalam tas sepeda motor unik
Pertumbuhan jumlah kendaraan roda dua di Indonesia, membuat sektor bisnis yang terkait dengannya juga ikut berkembang. Salah satunya adalah tas sepeda motor . Bukan sembarang tas, tas sepeda motor ini didesain sesuai dengan kebutuhan dan bentuk sepeda motor . Pembuatan tas skala rumahan ini mampu mendulang omzet hingga puluhan juta rupiah. Para pengendara sepeda motor atau bikers yang hobi melakukan touring sering dipusingkan dengan barang bawaan. Maklum, tak seperti mobil, sepeda motor memiliki ruang kosong yang terbatas. Namun, minimnya ruang kosong justru mendatangkan peluang. Berawal dari hobi touring, Adit Uriono mendapatkan ide untuk membuat tas sepeda motor berbentuk backpack yang dapat diletakkan di tangki sepeda motor dan belakang jok sepeda motor .Adit memulai bisnis tas sepeda motor ini pada 2008 lalu. Namun, baru benar-benar fokus pada tahun lalu ketika dia meluncurkan merek tas sepeda motor 7Gear. "Awalnya, saya hanya memproduksi dalam jumlah sedikit, karena melihat pasar dulu," kata Adit. Tas sepeda motor 7Gear ini memiliki beberapa model, antara lain seperti city tank bag yang berupa tas model selempang. Kedua sisi tas berbentuk sayap tempat melekatnya magnet. Magnet ini berfungsi untuk merekatkan tas di sepeda motor , bisa di bagian depan (tangki sepeda motor ) atau bagian jok. Tas model ini harganya Rp 275.000 per buah. Tas selempang lainnya adalah enduro tank bag yang dibanderol dengan harga Rp 350.000 per unit. Tas ini serupa dengan city tank bag, bedanya pada tambahan kantong sisi kiri dan kanan tas. Selain model selempang, Adit juga mengeluarkan model Nusantara tank bag yang bisa disulap menjadi tas backpack. Harga tas jenis ini sebesar Rp 300.000 per buah. Dengan bantuan 15 karyawan tetap dan beberapa karyawan outsourcing, saban bulan Adit mampu membuat sekitar 300 tas sepeda motor. Tiap bulan, Adit pun menangguk omzet hingga Rp 90 juta.Sayang, pemasaran 7Gear baru terbatas di Jakarta dan Bandung. Kini, ia sedang menjajal pemasaran lewat dunia maya. Baru-baru ini, Adit pun menerima pesanan tas sepeda motor dari Thailand dan Malaysia. Setali tiga uang, Johannes Purwanto juga menggeluti bisnis tas sepeda motor ini berkat hobi touring. Pria yang akrab disapa Ipunk ini mulai memproduksi tas sepeda motor sejak 2009 dengan merek Kreatorz. Supaya terlihat unik, Ipunk memadukan warna tas dengan warna-warna cerah, seperti merah dan biru. Warna ini lantas menjadi ciri khas tas Kreatorz, karena warna tas sepeda motor selalu identik dengan warna hitam. Ipunk selalu mendesain sendiri produknya dengan mengadaptasi model luar negeri. "Sayang sering mendapat inspirasi dari internet," ujarnya. Salah satu model tas bikinan Ipunk adalah shark yang memiliki tiga bagian, sisi, samping, dan atas. Keunikan tas ini, bisa disulap menjadi tas travel, ketika ketiga bagian itu disatukan.Ide ini muncul, ketika ia melakukan touring ke Bali. Ipunk yang menginap di lantai tiga sebuah hotel, harus bolak-balik untuk mengambil barang bawaannya. Cara ini tidak praktis, karena itulah, ia menciptakan tas yang mampu dibawa sekaligus. Untuk membuat tas ini, Ipunk menggunakan bahan impor, yakni Balistic 1680 PU, zipper dan slider YKK. Ia melengkapi tasnya dengan rain cover sehingga tetap kering ketika hujan. Karena bahan-bahan berkualitas ini, harga tas Kreatorz luamyan mahal, yakni Rp 650 satu paket. Selain itu juga, Ipunk mengeluarkan tas sepeda motor dengan harga ekonomis yakni tank manuver. Sama seperti tas sepeda motor jenis shark, tank manuver ini juga memiliki bahan antiair. Bedanya adalah harga dan desainnya. "Kalau manuver hanya untuk sisi-sisi samping saja. Harganya sekitar Rp 350.000," kata Ipunk.Karena keterbatasan karyawan, dalam sebulan Ipunk hanya sanggup memproduksi masing-masing produk itu sebanyak 24 tas sepeda motor jenis shark dan jenis tank manuver. Dalam sebulan, omzet Ipunk baru sekitar Rp 25 juta. Awalnya, Ipunk hanya memasarkan tas pada komunitas sepeda motor. Belakangan, ia juga menawarkan produknya di beberapa gerai di Jakarta dan Semarang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News