JAKARTA. Bisnis kuliner jamur masih menjamur. Pemainnya cukup banyak, dan tawaran usaha untuk menjajal bisnis ini pun tak pernah sepi. Salah satu tawaran kemitraan jamur datang dari Ani Jamaludin di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Ia mengusung merek usaha Jamur Kriwil Ibu Ani.Usaha Ani Jamaludin ini relatif sudah cukup lama. Ia memulai usaha tersebut sejak empat tahun lalu. Kemudian, ia membuka tawaran kemitraan pada tahun sejak 2012. Dan sejauh ini, Ani telah memiliki dua mitra di Tangerang. Ditambah satu gerai milik pusat, maka total sudah ada tiga gerai Jamur Kriwil yang beroperasi. Agar bisa menarik banyak konsumen Ani menawarkan berbagai varian rasa jamur, seperti rasa balado, barbeque, pedas, super pedas dan rasa original. Ingin menjajal kemitraan Jamur Kriwil Ibu Ani? Anda cukup menyiapkan modal senilai Rp 7 juta. Dengan modal terebut, mitra akan mendapatkan satu booth, bahan baku awal selama se bulan, kemudian peralatan memasak, gas elpiji 3 kilogram (kg) dan pelatihan karyawan. Menurut Ani, untuk gerai yang sudah beroperasi, setiap hari, bisa menjual sekitar 30 porsi sampai 40 porsi. Dengan harga jual berkisar Rp 5.000-Rp 6.000 per porsi, mitra bisa mengantongi omzet Rp 6 juta hingga Rp 7,2 juta setiap bulan. Menurut hitungan Ani, setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat Rp 400.000 per bulan, gaji satu karyawan, dan biaya operasional, mitra diperkirakan masih bisa meraup laba bersih sebesar 20%. Jika sesuai target, mitra diperkirakan bisa balik modal dalam waktu lima bulan hingga enam bulan. Menurut Ani, jika lokasi mitra strategis, waktu balik modalnya bisa lebih cepat. "Terkait lokasi, mitra yang menetukan sendiri. Pihak pusat hanya memantau perkembangan setiap bulan," paparnya.Meski tidak mengutip biaya royalti, Ani mewajibkan mitra membeli bahan baku dari pusat, yaitu berupa jamur dan bumbu olahan. Ia khawatir, jika mengambil pasokan dari tempat lain rasa dan kualitas jamur akan berbeda dari standar Jamur Kriwil Ibu Ani. Setiap bulan, mitra diperkirakan bisa menghabiskan bahan baku jamur hingga 50 kg bahkan bisa lebih jika tempatnya cukup ramai. Mitra bisa membeli jamur dari pihak pusat seharga Rp 40.000 per kg. Lantaran melihat peluang usaha ini masih terbuka lebar, Ani terus gencar menawarkan kemitraan untuk usahanya. Meski tidak mematok target jumlah mitra, namun ia berharap gerai jamurnya bisa tersebar di berbagai wilayah, khususnya di Jabodetabek.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menyuil peluang bisnis Jamur Kriwil
JAKARTA. Bisnis kuliner jamur masih menjamur. Pemainnya cukup banyak, dan tawaran usaha untuk menjajal bisnis ini pun tak pernah sepi. Salah satu tawaran kemitraan jamur datang dari Ani Jamaludin di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Ia mengusung merek usaha Jamur Kriwil Ibu Ani.Usaha Ani Jamaludin ini relatif sudah cukup lama. Ia memulai usaha tersebut sejak empat tahun lalu. Kemudian, ia membuka tawaran kemitraan pada tahun sejak 2012. Dan sejauh ini, Ani telah memiliki dua mitra di Tangerang. Ditambah satu gerai milik pusat, maka total sudah ada tiga gerai Jamur Kriwil yang beroperasi. Agar bisa menarik banyak konsumen Ani menawarkan berbagai varian rasa jamur, seperti rasa balado, barbeque, pedas, super pedas dan rasa original. Ingin menjajal kemitraan Jamur Kriwil Ibu Ani? Anda cukup menyiapkan modal senilai Rp 7 juta. Dengan modal terebut, mitra akan mendapatkan satu booth, bahan baku awal selama se bulan, kemudian peralatan memasak, gas elpiji 3 kilogram (kg) dan pelatihan karyawan. Menurut Ani, untuk gerai yang sudah beroperasi, setiap hari, bisa menjual sekitar 30 porsi sampai 40 porsi. Dengan harga jual berkisar Rp 5.000-Rp 6.000 per porsi, mitra bisa mengantongi omzet Rp 6 juta hingga Rp 7,2 juta setiap bulan. Menurut hitungan Ani, setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat Rp 400.000 per bulan, gaji satu karyawan, dan biaya operasional, mitra diperkirakan masih bisa meraup laba bersih sebesar 20%. Jika sesuai target, mitra diperkirakan bisa balik modal dalam waktu lima bulan hingga enam bulan. Menurut Ani, jika lokasi mitra strategis, waktu balik modalnya bisa lebih cepat. "Terkait lokasi, mitra yang menetukan sendiri. Pihak pusat hanya memantau perkembangan setiap bulan," paparnya.Meski tidak mengutip biaya royalti, Ani mewajibkan mitra membeli bahan baku dari pusat, yaitu berupa jamur dan bumbu olahan. Ia khawatir, jika mengambil pasokan dari tempat lain rasa dan kualitas jamur akan berbeda dari standar Jamur Kriwil Ibu Ani. Setiap bulan, mitra diperkirakan bisa menghabiskan bahan baku jamur hingga 50 kg bahkan bisa lebih jika tempatnya cukup ramai. Mitra bisa membeli jamur dari pihak pusat seharga Rp 40.000 per kg. Lantaran melihat peluang usaha ini masih terbuka lebar, Ani terus gencar menawarkan kemitraan untuk usahanya. Meski tidak mematok target jumlah mitra, namun ia berharap gerai jamurnya bisa tersebar di berbagai wilayah, khususnya di Jabodetabek.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News