Bunga kering, daun kering, buah-buah yang berjatuhan di tanah atau biji-bijian yang sudah dianggap tidak berguna, ternyata bisa menjadi cuan di tangan Wayan Sutiari Mastoer (76 tahun). Wanita asal Bali yang kini tinggal di Surabaya ini lewat tangan kreatifnya mampu menyulap berbagai sampah tersebut menjadi berbagai produk kerajinan tangan yang cantik. Dengan mengusung nama brand Semi Indah Dried Flower, ia menciptakan puluhan kreasi kerajinan seperti rangakaian bunga kering, kolase, pigura foto, anting, liontin, kalung, aksesori rambut, bros, hiasan pintu, suvenir pernikahan, tempat hantaran pernikahan, dan masih banyak lagi. Kegemarannya merangkai bunga dan membuat kerajinan tangan datang ketika dia sudah memasuki masa pensiun sebagai pegawai sebuah bank. Dia sempat mengikuti kursus merangkai bunga di Surabaya untuk mengisi waktu luang sekaligus menekuni hobi barunya kala itu.
Menyulap biji-bijian kering jadi kerajinan
Bunga kering, daun kering, buah-buah yang berjatuhan di tanah atau biji-bijian yang sudah dianggap tidak berguna, ternyata bisa menjadi cuan di tangan Wayan Sutiari Mastoer (76 tahun). Wanita asal Bali yang kini tinggal di Surabaya ini lewat tangan kreatifnya mampu menyulap berbagai sampah tersebut menjadi berbagai produk kerajinan tangan yang cantik. Dengan mengusung nama brand Semi Indah Dried Flower, ia menciptakan puluhan kreasi kerajinan seperti rangakaian bunga kering, kolase, pigura foto, anting, liontin, kalung, aksesori rambut, bros, hiasan pintu, suvenir pernikahan, tempat hantaran pernikahan, dan masih banyak lagi. Kegemarannya merangkai bunga dan membuat kerajinan tangan datang ketika dia sudah memasuki masa pensiun sebagai pegawai sebuah bank. Dia sempat mengikuti kursus merangkai bunga di Surabaya untuk mengisi waktu luang sekaligus menekuni hobi barunya kala itu.