Menyusul Asia, IHSG ditutup melompat 0,62%



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) didominasi warna hijau pada akhir transaksi perdagangan hari ini (1/2). Berdasarkan data RTI, pada pukul 16.00 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,62% menjadi 5.327,16.

Setidaknya, ada 165 saham yang mendorong langkah indeks ke zona positif. Sementara, ada 145 saham yang tertekan dan 109 saham lainnya diam di tempat.

Volume transaksi perdagangan sore ini melibatkan 29,299 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 7,453 triliun.


Bicara mengenai sektoral, ada tujuh sektor yang naik. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor pertambangan naik 1,44%, sektor industri lain-lain naik 1,11%, dan sektor keuangan naik 1,04%.

Saham-saham yang menghuni posisi top gainers indeks LQ 45 antara lain: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 8,02% menjadi Rp 2.560, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 4,39% menjadi Rp 5.950, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 3,24% menjadi Rp 1.750.

Adapun penghuni top losers indeks LQ 45 antara lain: PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 4,82% menjadi Rp 474, PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 2,63% menjadi Rp 148, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 2,06% menjadi Rp 2.850.

Investor asing juga tampak memborong saham-saham Indonesia hari ini. Di seluruh market, nilai pembelian bersih oleh asing mencapai Rp 358,1 miliar dan Rp 421 miliar di pasar reguler.

Asia terkerek China

Pasar saham Asia bergerak positif pada transaksi hari ini (1/2). Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 16.19 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mencatatkan perubahan. Dalam setiap lima saham yang naik, terdapat tiga saham yang tertekan.

Di sepanjang bulan lalu, indeks acuan kawasan regional tersebut berhasil naik 4,9% dan mencatatkan kenaikan bulanan terbaik sejak Juli.

Sementara itu, indeks Topix naik 0,4% setelah sebelumnya sempat tertekan 0,9% di awal transaksi.

Di India, indeks Sensex turun kurang dari 0,1% setelah pemerintah merilis anggaran belanja tahunannya. India menurunkan target defisit setelah Perdana Menteri Narendra Modi menodngkrak anggaran belanja untuk menggairahkan kembali ekonomi India.

Adapun indeks Hang Seng turun 0,4% setelah libur selama dua hari lamanya. Sedangkan pasar saham China, Taiwan, Malaysia, dan Vietnam masih tetap tutup karena perayaan Tahun Baru Imlek.

Pergerakan bursa Asia terbilang positif setelah data indeks manufaktur China menunjukkan ekspansi pada Januari lalu.

Berdasarkan data resmi yang dirilis pemerintah China, indeks manufaktur China berada di 51,3 pada Januari. Turun tipis ketimbang perolehan Desember di level 51,4. Kendati demikian, angka tersebut lebih tinggi dari prediksi polling Reuters sebesar 51,2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie