JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dibuka di zona negatif pada awal pekan ini (27/6). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.10 WIB, indeks tercatat turun 0,79% menjadi 4.796,10. Ada 124 saham yang melorot. Sementara, jumlah saham yang naik hanya sebanyak 31 saham dan 47 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 350,183 juta saham dengan nilai transaksi Rp 252,287 miliar.
Sementara itu, tak ada satu pun sektor yang menghijau. Tiga sektor dengan penurunan terbesar antara lain sektor industri lain-lain turun 1,97%, sektor manufaktur turun 1,04%, dan sektor barang konsumen turun 0,93%. Saham-saham indeks LQ 45 yang bertengger di jajaran top losers antara lain: PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 2,56% menjadi Rp 7.625, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 2,31% menjadi Rp 2.320, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 2,24% menjadi Rp 6.550. Sedangkan di posisi top gainers indeks LQ 45 dihuni oleh saham-saham: PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 2,01% menjadi Rp 760, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) naik 2,53% menjadi Rp 486, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 1,05% menjadi Rp 1.445. Bursa Asia masih terguncang Brexit Kondisi serupa terjadi di kawasan regional. Bursa Asia -di luar bursa Jepang- masih terkena guncangan isu Brexit. Mengutip data
Bloomberg, pada pukul 09.30 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific -tak termasuk Jepangp tertekan 0,3%. Indeks Kospi Korea Selatan melorot 0,8%, indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru tertekan 0,9%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia merosot 1,2%. Sementara itu, indeksTopix bertambah 1,1% menjadi 1.217,38. Dalam setiap lima saham yang naik, terdapat satu saham yang turun.
Isu Brexit masih menjadi kecemasan utama investor Asia. Kemenangan Brexit menyebabkan pasar saham global terguncang dan kehilangan nilai lebih dari US$ 2,5 triliun. Selain itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron mengundurkan diri tanpa menyatakan dengan jelas kapan Inggris berniat hengkang dari Uni Eropa. Ada juga isu, ada kemungkinan digelar referendum kedua di Inggris. Sementara, pasar saham Jepang berhasil rebound seiring instruksi Perdana Menteri Shinzo Abe agar pemerintah melakukan intervensi untuk menenangkan market. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie