MER-C Buka Lowongan Relawan Medis untuk Berangkat ke Gaza, Berikut Syaratnya



KONTAN.CO.ID - Organisasi kemanusiaan MER-C atau Medical Emergency Rescue Committee mengumumkan pembukaan relawan medis yang ingin berangkat menjadi relawan medis ke Jalur Gaza, Palestina. Lembaga kegawatdaruratan medis Indonesia untuk membantu korban perang, konflik dan bencana alam itu pada Senin (18/3) lalu telah mengirim 11 tim medis ke Jalur Gaza.  

Dalam rencana, MER-C ingin  mengirimkan tim medis yang berkelanjutan ke Jalur Gaza untuk memberikan bantuan pengobatan kepada para korban agresi militer yang dilakukan oleh Israel. “Kegiatan ini bersifat kerelawanan (unpaid volunteers), netral, dan amanah,” jelas pengumuman resmi MER-C lewat akun IG @mercindonesia pada Selasa (26/3).

MER-C mengimbau agar pihak yang memiliki latar belakang medis di Indonesia bisa ikut bergabung dan bertugas sebagai relawan “MER-C EMT (Emergency Medical Teams) for Gaza Response 2024”. Jika ada yang tertarik, bisa mengisi formular melalui link berikut: https://forms.gle/rpzCNFFJ8ss7MMRS7.


Baca Juga: Perkuat Pangsa Pasar, Avia Avian Gencar Ekspansi dan Berinovasi

“Bagi rekan-rekan yang lolos seleksi akan dihubungi oleh Sekretariat MER-C untuk proses lebih lanjut,” jelas pengumuman resmi MER-C. Dalam proses perekrutan relawan tersebut, pihak MER-C tidak memungut biaya apapun. Untuk informasi lebih lanjut, MER-C meminta menghubungi website MER-C Indonesia atau Call Center MER-C Indonesia : 0811990176 (wa only).

Resolusi PBB

Untuk diketahui, untuk pertama kalinya dalam 170 hari perang di Gaza antara Israel dan Hamas, Dewan Keamanan PBB pada Senin menuntut gencatan senjata segera, yang berlangsung selama Ramadan.

AS, yang sebelumnya memveto resolusi serupa, memilih abstain. Dengan melakukan hal ini alih-alih menggunakan hak vetonya, mereka membiarkan resolusi tersebut disahkan. Dengan semua anggota dewan lainnya memberikan suara mendukung, hasil 14-0 mendapat tepuk tangan meriah di ruang dewan.

Resolusi tersebut, yang teksnya dapat dilihat oleh Arab News, menyerukan penghentian permusuhan selama bulan suci Ramadan, yang mengarah pada gencatan senjata yang langgeng dan berkelanjutan. Selain itu, mereka menyerukan Hamas dan kelompok militan lainnya untuk membebaskan semua sandera yang disandera pada 7 Oktober.

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Leptospirosis yang Bisa Sebabkan Kematian?

Resolusi ini juga menuntut agar semua yang terlibat dalam konflik mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional sehubungan dengan semua orang yang mereka ditahan.

Pernyataan ini menekankan kebutuhan mendesak untuk memperluas aliran bantuan kemanusiaan dan memperkuat perlindungan warga sipil di seluruh Jalur Gaza dan menegaskan kembali tuntutannya untuk menghilangkan semua hambatan terhadap penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri