Meracik Peruntungan dari Susu Bubuk Kedelai Rempah



Bila bosan dengan rasa susu kedelai yang tawar, Anda mungkin bisa menjajal susu racikan Purwo Suryanto. Pengusaha yang bermukim di Tangerang ini mencampurkan ekstrak rempah dan jinten hitam ke dalam bubuk kedelai. Hasilnya, selain citarasanya berbeda, susu buatannya punya khasiat lebih. susu-kedelai-1Dalam beberapa tahun terakhir, peminat susu kedelai terus meningkat. Banyak yang beranggapan, susu berbahan nabati ini lebih sehat ketimbang susu hewani. Tak heran, produsen susu bubuk kedelai pun bermunculan. Salah satu yang melakoninya adalah Purwo Suryanto yang mempunyai usaha di Tangerang. Tapi, susu kedelai  bubuk buatannya berbeda dari produk lain. Dia menambahkan ekstrak rempah dan jinten hitam (habbatusauda). Ia menyebutnya, susu kedelai plus atau susu jamu. Susu ini cocok bagi mereka yang enggan minum jamu, tapi ingin mendapatkan khasiatnya. Susu kedelai plus ini berasa manis. Dengan aroma jamu cukup kental, rasa langu kedelai tidak terasa lagi. Sebagai pemanis, Purwo memakai gula merah. Makanya, warna susu menjadi kecoklatan. Purwo mengklaim, selain rasa lebih enak, khasiat susu ini lebih bagus karena menyajikan manfaat kedelai sekaligus rempah dan jinten. Khasiatnya antara lain melindungi dari risiko penyakit jantung, stroke, kanker payudara, prostat,  menurunkan kolesterol, menguatkan sistem kekebalan tubuh, dan memperbaiki saluran pencernaan. Purwo memproduksi dua macam susu kedelai plus dengan merek berbeda. Pertama, susu kedelai plus ekstrak rempah dan jinten bermerek Karomah Habbatusauda. Susu ini mengandung aneka rempah, seperti jahe, cengkeh, kayu manis, secang, kencur, dan pegagan. Plus, ekstrak jinten hitam yang berkhasiat untuk imunitas tubuh. "Persentase ekstrak jinten dan rempah mencapai 10% sehingga rasa dan aroma jamunya cukup kental," ujar Purwo. Yang kedua bermerek Benwasis. Susu yang menyasar anak-anak ini mempunyai kandungan rempah yang sama dengan Karomah Habbatusauda, hanya saja minus jinten hitam dan plus rasa coklat. Awalnya, Purwo menekuni bisnis susu kedelai rempah ini karena ingin menyediakan susu sehat bagi pasiennya yang baru sembuh atau orang yang baru menjalani operasi. Maklum, Purwo menjalankan usaha pengobatan berbahan herbal Roemah Sehat Alami. Kini, bisnis susu kedelainya telah berjalan 1,5 tahun. "Karena saya tukang jamu, saya terpikir memberi nilai lebih pada susu kedelai ini," papar pria berusia 55 tahun ini. Ia menghabiskan waktu sekitar tiga bulan untuk eksperimen hingga menemukan racikan seperti sekarang. Untuk membuat susu jamu ini, setiap bulan dia menghabiskan sekitar enam kwintal kedelai mentah. Bahan baku ia peroleh dari Jakarta seharga Rp 7.000 per kilogram. Proses awal produksi terdiri dari dua langkah, yakni mengekstrasi kedelai dan rempah. Kemudian, menggunakan mesin mixer, kedua bahan ekstrak ini melalui proses pencampuran dan pematangan. Susu bubuk kedelai yang sudah jadi ditakar 200 gram dan dikemas dalam wadah aluminium. Terakhir, susu jamu dikemas dalam kotak kardus. Dibantu 14 pekerjanya, Purwo bisa menghasilkan 3.000 kotak susu jamu per bulan, terdiri dari 2.500 kotak susu Karomah dan 500 kotak susu Benwasis. Dengan harga jual Rp 25.000 per kotak, Purwo bisa meraup omzet Rp 75 juta sebulan. Adapun, keuntungan bersihnya sekitar 40%. Sejauh ini, bapak tiga anak ini menjual produknya di sembilan tempat prakteknya, yang tersebar di Tangerang, Jakarta, Subang, Bogor, Bekasi, Cilegon, dan Serang. Di samping para pasien dan pelanggan obat herbalnya, masyarakat umum pun mulai meminati susu jamu yang dipasarkan secara online ini. Pembeli dari Lampung, Papua, Bali, dan Depok biasa membeli lewat agen yang berada di daerah tersebut. Purwo optimistis susu jamu bikinannya akan semakin menarik minat masyarakat. Sebab, orang kini mencari minuman dan obat berbahan herbal. "Mereka yang sebelumnya tidak suka minum jamu bisa belajar minum jamu lewat susu ini," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Asih Kirana