Meraih Rp 450 Miliar, Gapuraprima lanjutkan Proyek



JAKARTA. PT Perdana Gapuraprima Tbk bakal merealisasikan sejumlah proyek yang meleset dan belum bisa digarap tahun lalu. Perusahaan properti ini membekali diri dengan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 450 miliar.

Ada empat proyek yang dimaksud, yakni Diamond City di Cipayung (Jakarta Timur), apartemen Bellevue Place di Jalan M.T. Haryono (Jakarta Selatan), dan Bhuvana Resort di Ciawi (Bogor). Ada pula proyek di Cengkareng (Tangerang) yang belum bernama.

Perusahaan berkode saham GPRA di Bursa Efek Indonesia ini baru bisa mulai menggarap proyek di tahun ini lantaran izin pembangunan belum kelar. "Tidak ada penundaan tapi ini karena pemilihan umum (pemilu)," kata Rosihan Saad, Sekretaris Perusahaan Perdana Gapuraprima, kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.


Sebagai gambaran, Diamond City adalah proyek superblok yang terdiri dari tiga menara di atas lahan 3,4 hektare (ha). Sedangkan Bellevue Place adalah apartemen yang berdiri di atas lahan 3.630 meter persegi (m²). Dua proyek lain, Bhuvana Resort dan sebuah proyek di Cengkareng masing-masing memiliki luas 2,1 ha, dan 2,8 ha.

Selain empat proyek tadi, perusahaan juga akan memanfaatkan capex untuk dua rencana lain. Pertama, mengakuisisi lahan. Sayang, Rosihan masih enggan berbagi detail rencana ini. Yang jelas, perusahaan ini diketahui sedang menjajaki potensi pengembangan perumahan baru di Cilegon, Banten.

Kedua, melanjutkan proyek lama. Saat ini, ada dua proyek yang sedang berjalan yaitu Kebagusan City (Jakarta Selatan) dan GP Plaza (Jakarta Barat).

Tak cuma meleset dalam hal memulai proyek, Gapuraprima juga tercatat cukup lamban dalam mengerjakan proyek. Paling tidak ini bisa dilihat dari proyek GP Plaza. Perusahaan pernah menyebutkan bakal merampungkan proyek ini pada Mei 2012. Namun sejak proyek dirintis 2009 silam, hingga kini, GP Plaza tak kunjung jadi.

Sekadar informasi, GP Plaza adalah apartemen dan gedung perkantoran di atas lahan 5.000 m². Gapuraprima merancang proyek setinggi 26 lantai lengkap dengan landasan helikopter.

Meski aneka rencana tak sesuai jadwal, perusahaan ini tak kurang mengejar target kinerja tahun ini. "Kami berharap proyek baru bisa mendongkrak penjualan sebesar 20% di 2014," kata Rosihan. Jika penjualan 2013 sebesar Rp 518,77 miliar, berarti target penjualan tahun ini Rp 622,53 miliar.

Hanya, Rosihan tak mau sekaligus menyebutkan target laba bersih. Asal tahu saja, laba bersih Gapuraprima tahun 2013 adalah sebesar Rp 98,71 miliar.

Namun realisasi kinerja Gapuraprima kuartal I-2014 masih jauh dari target. Di periode ini, penjualan perusahaan ini merosot 37,23% menjadi Rp 70,02 miliar. Sementara laba bersih anjlok 57,09% menjadi Rp 13,47 miliar. "Proyek baru belum mendatangkan penjualan sedangkan marketing sales proyek lama banyak yang belum diakui di laporan keuangan," kilah Rosihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina