Sebagai salah satu kebutuhan manusia, pasar sandal terus meluas. Namun, untuk memenangkan pasar, tentu saja butuh kreativitas. Contoh, pembuatan sandal karakter yang permintaannya tak hanya datang dari kota-kota besar di Indonesia saja, tapi juga luar negeri seperti Belanda.Meski sudah dekat dengan kebutuhan sehari-hari, kreativitas untuk desain sandal yang unik tetap penting. Produsen sandal pun harus rajin berinovasi untuk tetap menyegarkan pasar. Salah satu cara untuk mencuri perhatian pasar adalah dengan menciptakan sandal berkarakter. Sandal ini didesain dengan tambahan bentuk karakter tertentu untuk memberikan kesan unik. Ternyata, produk itu mendapatkan respon positif dari masyarakat.Menurut Firmansyah, pemilik Sancu Creative di Jakarta, tren permintaan sandal karakter lucu saat ini sangat tinggi. Tiap bulan, dia melayani permintaan hingga 45.000 pasang sandal karakter ke hampir seluruh wilayah Nusantara lewat 50 outlet-nya. Harga per pasangnya mulai dari Rp 11.000 hingga Rp 15.000. Tak heran, saban bulan, Sancu Creative bisa meraup omzet paling sedikit Rp 100 juta.Firmansyah bilang, produk-produknya sering menciptakan tren baru. Dengan begitu, sandal-sandal buatan Firmansyah tidak bergantung pada apa yang sedang tren di masyarakat luas.Selain karakter Upin & Ipin, ada juga karakter Dua Sedjoli yang menjadi favorit pelanggan. "Kami juga baru merilis produk karakter Gatot Kaca," ujar pria yang memulai usaha hampir 10 tahun lalu ini. Selain itu, produk-produk Sancu Creative juga menawarkan desain ekspresif dan dinamis, serta didukung bahan dasar berkualitas dan sol bawah antiselip.Sedangkan, Veranissa baru memulai usaha pembuatan sandal karakter lucu sejak 1,5 tahun lalu. Mengusung merk Sandal Boneka Lucu Flanel, produk buatan Veranissa sudah merambah hingga 20 kota besar di Indonesia sampai ke Negeri Kincir Angin, Belanda. Saat ini, Veranissa melayani permintaan sedikitnya 10 lusin sandal per bulan, dengan harga mulai Rp 11.000-Rp 12.000 sepasang. Ide Veranissa untuk membuka usaha pembuatan sandal ini lantaran pernah memiliki alas kaki serupa dengan bahan dasar yang kurang bagus dan tak tahan lama. Lantas, ia mencoba membuat sandal unik dengan memakai bahan flanel dengan modal awal Rp 2 juta.Ternyata, produk-produk buatan Veranissa disukai anak-anak sekolah. "Kebetulan rumah saya yang dijadikan tempat berjualan pertama kali dekat dengan sekolah," ungkap Veranissa.Kini, Veranissa sudah mempekerjakan empat karyawan untuk menjahit sandal-sandal flanel buatannya. Jumlah permintaan yang datang juga meningkat hingga 70% dibandingkan dengan saat ia mengawali usaha pembuatan sandal ini.Penjualan sandal flanel ittu banyak terdorong oleh semakin maraknya media promosi, khususnya melalui internet. Mayoritas konsumen sandal kreatif adalah anak-anak muda yang akrab dengan dunia maya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Merajut untung dari usaha pembuatan sandal karakter
Sebagai salah satu kebutuhan manusia, pasar sandal terus meluas. Namun, untuk memenangkan pasar, tentu saja butuh kreativitas. Contoh, pembuatan sandal karakter yang permintaannya tak hanya datang dari kota-kota besar di Indonesia saja, tapi juga luar negeri seperti Belanda.Meski sudah dekat dengan kebutuhan sehari-hari, kreativitas untuk desain sandal yang unik tetap penting. Produsen sandal pun harus rajin berinovasi untuk tetap menyegarkan pasar. Salah satu cara untuk mencuri perhatian pasar adalah dengan menciptakan sandal berkarakter. Sandal ini didesain dengan tambahan bentuk karakter tertentu untuk memberikan kesan unik. Ternyata, produk itu mendapatkan respon positif dari masyarakat.Menurut Firmansyah, pemilik Sancu Creative di Jakarta, tren permintaan sandal karakter lucu saat ini sangat tinggi. Tiap bulan, dia melayani permintaan hingga 45.000 pasang sandal karakter ke hampir seluruh wilayah Nusantara lewat 50 outlet-nya. Harga per pasangnya mulai dari Rp 11.000 hingga Rp 15.000. Tak heran, saban bulan, Sancu Creative bisa meraup omzet paling sedikit Rp 100 juta.Firmansyah bilang, produk-produknya sering menciptakan tren baru. Dengan begitu, sandal-sandal buatan Firmansyah tidak bergantung pada apa yang sedang tren di masyarakat luas.Selain karakter Upin & Ipin, ada juga karakter Dua Sedjoli yang menjadi favorit pelanggan. "Kami juga baru merilis produk karakter Gatot Kaca," ujar pria yang memulai usaha hampir 10 tahun lalu ini. Selain itu, produk-produk Sancu Creative juga menawarkan desain ekspresif dan dinamis, serta didukung bahan dasar berkualitas dan sol bawah antiselip.Sedangkan, Veranissa baru memulai usaha pembuatan sandal karakter lucu sejak 1,5 tahun lalu. Mengusung merk Sandal Boneka Lucu Flanel, produk buatan Veranissa sudah merambah hingga 20 kota besar di Indonesia sampai ke Negeri Kincir Angin, Belanda. Saat ini, Veranissa melayani permintaan sedikitnya 10 lusin sandal per bulan, dengan harga mulai Rp 11.000-Rp 12.000 sepasang. Ide Veranissa untuk membuka usaha pembuatan sandal ini lantaran pernah memiliki alas kaki serupa dengan bahan dasar yang kurang bagus dan tak tahan lama. Lantas, ia mencoba membuat sandal unik dengan memakai bahan flanel dengan modal awal Rp 2 juta.Ternyata, produk-produk buatan Veranissa disukai anak-anak sekolah. "Kebetulan rumah saya yang dijadikan tempat berjualan pertama kali dekat dengan sekolah," ungkap Veranissa.Kini, Veranissa sudah mempekerjakan empat karyawan untuk menjahit sandal-sandal flanel buatannya. Jumlah permintaan yang datang juga meningkat hingga 70% dibandingkan dengan saat ia mengawali usaha pembuatan sandal ini.Penjualan sandal flanel ittu banyak terdorong oleh semakin maraknya media promosi, khususnya melalui internet. Mayoritas konsumen sandal kreatif adalah anak-anak muda yang akrab dengan dunia maya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News