Merangkai stik es krim menjadi sebuah produk kerajinan yang memiliki nilai jual memang bukan pekerjaan mudah. Butuh perpaduan antara kreativitas, ketelatenan, juga daya seni dan imajinasi untuk bisa menghasilkan karya yang indah dipandang mata tersebut.Membuat kerajinan cantik dan unik tidak harus menggunakan bahan baku yang mahal. Stik es krim pun bisa disulap menjadi beragam kreasi unik dan cantik. Dengan sentuhan tangan kreatif, stik es krim yang sederhana bisa diubah menjadi aneka bentuk kerajinan, seperti miniatur rumah atau lampu hias.Salah satu perajin yang memanfaatkan stik es krim sebagai bahan baku adalah Hamam Hamiqii. Di bawah brand usaha VIP Desain, perajin asal Lowokwaru, Malang, Jawa Timur ini, fokus membuat aneka miniatur gedung kuno dari stik es krim.Aneka miniatur yang dibuat Hamiqii itu seperti miniatur Balai Kota Malang, masjid-masjid kuno di Malang, Gereja-gereja kuno Malang, dan gedung-gedung antik yang sudah berusia di atas lima puluh tahun. "Saya membuat miniatur gedung-gedung kuno karena sudah menjadi ciri khas Kota Malang," kata Hamiqii. Ia membanderol miniatur tersebut Rp 100.000 per buah. Dari bisnis ini, Hamiqii bisa meraup omzet sekitar Rp 10 juta - Rp 15 juta per bulan. Sebagian besar miniatur yang dibuat Hamiqii dijual di tempat penjualan suvenir khas Malang. Setiap turis yang berkunjung ke Malang, menjadi pangsa pasarnya. Selain itu, Hamiqii juga membuat miniatur berdasarkan pesanan dari pelanggan. Membuat miniatur gedung dari stik es krim ini tak gampang. Selain jiwa seni tinggi juga butuh kesabaran dan ketelatenan.Hamiqii biasanya terlebih dahulu membuat pola gambar dan ukuran produk yang hendak dibuat. Setelah itu, stik es krim dipotong berdasarkan ukuran bentuk dari gambar tersebut, lalu disusun menggunakan lem perekat. "Kalau dalam satu miniatur dibuat dengan bentuk yang berbeda-beda, maka proses pembuatannya semakin sulit dan lama," jelasnya. Rata-rata waktu pembuatan satu miniatur gedung membutuhkan waktu satu sampai dua minggu. Soalnya, pembuatan pintu dan jendela pada miniatur gedung tersebut membutuhkan detail dan ketelitian karena ukurannya yang mungil.Lampu hiasPelaku usaha kreatif lain dari bahan baku stik es krim ini adalah Tosin, pemilik PD Stik Lamp Indonesia di Jakarta. Berbeda dengan Hamiqii, Tosin menyulap stik es krim menjadi aneka lampu hias. Ia menekuni usaha pembuatan lampu dari stik es krim ini sejak setahun lalu. Tosin mengaku tertarik membuat lampu dari stik es krim karena melihat peluang bisnis serta termasuk salah satu produk unik yang tak banyak ditemukan dipasaran. "Modelnya unik dan saya yakin pembeli suka," kata dia.Lelaki 32 tahun ini membuat dua jenis lampu dari stik es krim yakni jenis standar berukuran kotak, segitiga, ataupun lonjong, serta jenis custom atau sesuai keinginan pelanggan. Menurut Tosin, waktu pembuatan lampu hias dari stik es krim ini bervariasi. Proses pembuatan lampu sederhana, hanya menghabiskan beberapa jam saja. Tapi, lampu hias yang lebih rumit atau lampu jenis custom bisa memakan waktu dua hingga tiga hari.Bahan stik es krim yang digunakan harus berkualitas bagus, kuat, tebal, dan tak mudah patah. "Untuk lampu standar biasanya kami hanya menggunakan tak kurang 100 stik es krim, sedangkan bentuk yang lebih rumit bisa 300-500 stik es krim bahkan lebih," tambahnya.Dalam sebulan, Tosin memproduksi minimal 50 unit lampu hias berbagai bentuk dan ukuran, dengan harga jual sekitar Rp 45.000-Rp 100.000 per unitnya. Omzet yang ia raih, sekitar Rp 7 juta-Rp 8 juta dengan laba sekitar 50%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Merangkai aneka kreasi unik dari stik es krim
Merangkai stik es krim menjadi sebuah produk kerajinan yang memiliki nilai jual memang bukan pekerjaan mudah. Butuh perpaduan antara kreativitas, ketelatenan, juga daya seni dan imajinasi untuk bisa menghasilkan karya yang indah dipandang mata tersebut.Membuat kerajinan cantik dan unik tidak harus menggunakan bahan baku yang mahal. Stik es krim pun bisa disulap menjadi beragam kreasi unik dan cantik. Dengan sentuhan tangan kreatif, stik es krim yang sederhana bisa diubah menjadi aneka bentuk kerajinan, seperti miniatur rumah atau lampu hias.Salah satu perajin yang memanfaatkan stik es krim sebagai bahan baku adalah Hamam Hamiqii. Di bawah brand usaha VIP Desain, perajin asal Lowokwaru, Malang, Jawa Timur ini, fokus membuat aneka miniatur gedung kuno dari stik es krim.Aneka miniatur yang dibuat Hamiqii itu seperti miniatur Balai Kota Malang, masjid-masjid kuno di Malang, Gereja-gereja kuno Malang, dan gedung-gedung antik yang sudah berusia di atas lima puluh tahun. "Saya membuat miniatur gedung-gedung kuno karena sudah menjadi ciri khas Kota Malang," kata Hamiqii. Ia membanderol miniatur tersebut Rp 100.000 per buah. Dari bisnis ini, Hamiqii bisa meraup omzet sekitar Rp 10 juta - Rp 15 juta per bulan. Sebagian besar miniatur yang dibuat Hamiqii dijual di tempat penjualan suvenir khas Malang. Setiap turis yang berkunjung ke Malang, menjadi pangsa pasarnya. Selain itu, Hamiqii juga membuat miniatur berdasarkan pesanan dari pelanggan. Membuat miniatur gedung dari stik es krim ini tak gampang. Selain jiwa seni tinggi juga butuh kesabaran dan ketelatenan.Hamiqii biasanya terlebih dahulu membuat pola gambar dan ukuran produk yang hendak dibuat. Setelah itu, stik es krim dipotong berdasarkan ukuran bentuk dari gambar tersebut, lalu disusun menggunakan lem perekat. "Kalau dalam satu miniatur dibuat dengan bentuk yang berbeda-beda, maka proses pembuatannya semakin sulit dan lama," jelasnya. Rata-rata waktu pembuatan satu miniatur gedung membutuhkan waktu satu sampai dua minggu. Soalnya, pembuatan pintu dan jendela pada miniatur gedung tersebut membutuhkan detail dan ketelitian karena ukurannya yang mungil.Lampu hiasPelaku usaha kreatif lain dari bahan baku stik es krim ini adalah Tosin, pemilik PD Stik Lamp Indonesia di Jakarta. Berbeda dengan Hamiqii, Tosin menyulap stik es krim menjadi aneka lampu hias. Ia menekuni usaha pembuatan lampu dari stik es krim ini sejak setahun lalu. Tosin mengaku tertarik membuat lampu dari stik es krim karena melihat peluang bisnis serta termasuk salah satu produk unik yang tak banyak ditemukan dipasaran. "Modelnya unik dan saya yakin pembeli suka," kata dia.Lelaki 32 tahun ini membuat dua jenis lampu dari stik es krim yakni jenis standar berukuran kotak, segitiga, ataupun lonjong, serta jenis custom atau sesuai keinginan pelanggan. Menurut Tosin, waktu pembuatan lampu hias dari stik es krim ini bervariasi. Proses pembuatan lampu sederhana, hanya menghabiskan beberapa jam saja. Tapi, lampu hias yang lebih rumit atau lampu jenis custom bisa memakan waktu dua hingga tiga hari.Bahan stik es krim yang digunakan harus berkualitas bagus, kuat, tebal, dan tak mudah patah. "Untuk lampu standar biasanya kami hanya menggunakan tak kurang 100 stik es krim, sedangkan bentuk yang lebih rumit bisa 300-500 stik es krim bahkan lebih," tambahnya.Dalam sebulan, Tosin memproduksi minimal 50 unit lampu hias berbagai bentuk dan ukuran, dengan harga jual sekitar Rp 45.000-Rp 100.000 per unitnya. Omzet yang ia raih, sekitar Rp 7 juta-Rp 8 juta dengan laba sekitar 50%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News