Merapi meletus, perajin di Jogja dan Jateng merugi sedikitnya Rp 2 M per hari



JAKARTA. Industri mebel dan kerajinan di wilayah Merapi, baik itu di Jogja maupun Jawa Tengah mengalami kerugian miliaran rupiah per hari karena tidak bisa berproduksi untuk memenuhi permintaan pasar. Kerugian terparah dialami oleh industri mebel dan kerajinan di wilayah Kabupaten Sleman, Jogja, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan Kabupaten Klaten Jawa Tengah.“Kondisi ini juga berdampak di wilayah lainnya seperti di Jogja dan juga Bantul karena pabrik juga tidak jalan,” kata Ambar Tjahjono, Ketua Umum Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo) saat dihubungi lewat telpon dari Jakarta, Rabu (10/11).

Memang, kota Jogja dan Bantul tidak tersiram wedhus gembel Gunung Merapi. Namun, dua wilayah ini dihujani abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi. Ditambah lagi, tidak sedikit pekerja yang memilih untuk meliburkan diri. Itu sebabnya, produksi pun tak menggelinding seperti biasanya.

Di Kabupaten Magelang, operasi sentra kerajinan dari batu di Muntilan mandek. Tak hanya kena hujan abu vulkanik saja, tetapi banyak workshop yang mengalami kerusakan.


Perajin Muntilan biasanya mengekspor sekitar 5 kontainer per hari dengan nilai ekspor mencapai US$ 75.000. Sedangkan realisasi ekspor mebel dari Sleman diperkirakan mencapai 20 kontainer per hari. “Kerugian bisa Rp 2 miliar per hari, karena industri mebel di Sleman banyak memasok pasar domestik juga,” ujar Ambar.

Perajin Klaten biasanya mengekspor kerajinan dan mebel sebanyak 3 kontainer per hari. “Ini kondisi hasil pertemuan yang kami lakukan kemarin,” ujar Ambar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: