Meratus Line Bakal Masuk ke Pelabuhan Patimban, Begini Tanggapan ABUPI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) buka suara terkait konsorsium Meratus Line-Abu Dhabi Ports (AD Ports) untuk proyek kerja sama pengoperasian Pelabuhan Patimban. 

Ketua Umum ABUPI Aulia Febrial Fatwa menyatakan, siapapun nantinya yang akan masuk ke pengoperasian Pelabuhan Patimban, yang terpenting adalah bagaimana mereka bisa memindahkan liner-liner ke Patimban yang saat ini masih melakukan call vessel ke Tanjung Priok. 

“Karena sesuai dengan prinsip di pelayaran yaitu Ship Follow The Trade & Trade Follow The Ships & Port will Growth with the Ship & Trade,” ungkap Aulia, kepada Kontan.co.id, Kamis (16/11) lalu. 


Baca Juga: Meratus Line Bakal Masuk Pelabuhan Patimban

Aulia menerangkan, Pelabuhan Patimban ini memiliki potensi yang sangat besar. Hal itu bisa dilihat dari seberapa banyak volume pergerakan kargo (kontainer dan non kontainer) yang ujung akhir atau ujung awal gerakannya berasal dari hinterland di area seputaran Cibitung-Cikarang-Karawang. 

“Volume ini saat ini masih menggunakan Tanjung Priok bukan? Nah, saat nanti Patimban sudah ter-develope, maka pasti volume tersebut yang akan pindah pertama kali ke Patimban,” jelasnya. 

Dengan demikian, Pelabuhan Patimban ini sebenarnya sudah memiliki nice market tersendiri. Lantaran, faktor hinterland industri yang ada di seputaran Cibitung-Cikarang-Karawang, baru kemudian yang lainnya itu bisa menjadi faktor tambahan.

Aulia juga melihat hadirnya Patimban merupakan pilihan tepat bagi sektor industri, khsusnya industri berbasis Jepang, karena industri Jepang memiliki kepentingan terhadap adanya pengembangan Pelabuhan Patimban. 

Baca Juga: Bidik Pelabuhan Patimban, Maratus Line Jadi Target Akuisisi Abu Dhabi Ports

“Jadi dengan adanya Patimban yang merupakan kerjasama G2G dengan Jepang merupakan pilihan tepat bagi sektor industri, khususnya Japan based industry,” sebut dia. 

Menurutnya, dari awal dilakukan pengembangan Patimban, bertujuan untuk melayani hinterland yang ada di seputaran Cibitung-Cikarang-Karawang dan seterusnya.  

Di mana, di sanalah pusat dari kawasan industri khususnya untuk industri otomotif yang mayoritasnya merupakan Japan based company. 

“Karena untuk Tanjung Priok, hinterland-nya sudah tidak lagi dapat menunjang perkembangan industri yang ada, meskipun Tajung Priok telah melakukan pengembangan juga untuk terminal NPCT1 dan IKT,” jelasnya. 

Baca Juga: Kemenhub Sambut Kedatangan Perusahaan Swasta Baru di Bisnis Jasa Pelabuhan

Di sisi lain, ABUPI juga menekankan perlunya pembangunan akses infrastruktur di Pelabuhan Patimban. Menurutnya, Patimban harus memiliki akses insfrastruktur guna mendukung pengembangan tersebut, tanpa itu, tidak ada artinya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto