JAKARTA. Tiga pekan lagi, umat Islam memasuki Ramadan. Berkah bulan puasa tentu menyebar ke pasar saham. Pengamat dan praktisi pasar modal, Hans Kwee mengatakan, investor sangat menant-nanti puasa dan Lebaran. Maklum, harga saham di beberapa sektor yang terciprat berkah Ramadan akan terbang lebih tinggi. Saham barang konsumsi (consumer goods) menjadi sektor yang lazim terdongkrak sentimen puasa dan Lebaran. Di periode ini, konsumsi masyarakat atas produk consumer goods melonjak drastis. "Biasanya mendorong kenaikan harga saham sektor konsumsi 5%-10% selama puasa hingga menjelang Lebaran," terang Hans, Minggu (8/6). Saham sektor ritel diperkirakan juga bakal menguat. Bulan puasa merupakan satu di antara tiga momentum yang mendongkrak emiten ritel. Dua momentum lain adalah tahun ajaran baru dan Natal-Tahun Baru. "Sayang, tahun ini momentum puasa berdekatan dengan tahun ajaran baru, sehingga periode puncak penjualan ritel berkurang," kata Hans.
Meraup berkah dan cuan di pasar saham saat Ramadan
JAKARTA. Tiga pekan lagi, umat Islam memasuki Ramadan. Berkah bulan puasa tentu menyebar ke pasar saham. Pengamat dan praktisi pasar modal, Hans Kwee mengatakan, investor sangat menant-nanti puasa dan Lebaran. Maklum, harga saham di beberapa sektor yang terciprat berkah Ramadan akan terbang lebih tinggi. Saham barang konsumsi (consumer goods) menjadi sektor yang lazim terdongkrak sentimen puasa dan Lebaran. Di periode ini, konsumsi masyarakat atas produk consumer goods melonjak drastis. "Biasanya mendorong kenaikan harga saham sektor konsumsi 5%-10% selama puasa hingga menjelang Lebaran," terang Hans, Minggu (8/6). Saham sektor ritel diperkirakan juga bakal menguat. Bulan puasa merupakan satu di antara tiga momentum yang mendongkrak emiten ritel. Dua momentum lain adalah tahun ajaran baru dan Natal-Tahun Baru. "Sayang, tahun ini momentum puasa berdekatan dengan tahun ajaran baru, sehingga periode puncak penjualan ritel berkurang," kata Hans.