JAKARTA. PT Mercedes-Benz Indonesia selaku Agen Tunggal Pemegang Merk Mercedes Benz di Indonesia masih mempelajari perubahan peraturan Pemerintah tentang bea masuk impor mobil yang dirakit di dalam negeri. Dengan aturan itu, Mercedes-Benz Indonesia tidak menutup kemungkinan untuk menambahkan model-model yang dirakit di dalam negeri. Jika dilihat saat ini, produsen asal Jerman tersebut sudah merakit total 6 Class dari C, E, S, GLE, GLS, dan yang terbaru adalab GLC. "Untuk memutuskan suatu model akan dirakit tentu ada banyak pertimbangan salah satunya adalah volume penjualan," kata Yudi Lesmana, Department Manager Product Management PT Mercedes Benz Indonesia saat dihubungi KONTAN, Senin (28/11). Oleh itu pihak Mercedes akan memantau permintaan dari pasar akan suatu model dan potensi volume penjualannya. "Jika volume penjualan tahunannya tinggi dan berpotensi untuk semakin tinggi lagi jika dirakit dalam negeri, tentu akan kami ajukan ke Principal di Jerman untuk perakitan di Indonesia," kata Yudi.
Mercedes ingin perbanyak rakit model baru di RI
JAKARTA. PT Mercedes-Benz Indonesia selaku Agen Tunggal Pemegang Merk Mercedes Benz di Indonesia masih mempelajari perubahan peraturan Pemerintah tentang bea masuk impor mobil yang dirakit di dalam negeri. Dengan aturan itu, Mercedes-Benz Indonesia tidak menutup kemungkinan untuk menambahkan model-model yang dirakit di dalam negeri. Jika dilihat saat ini, produsen asal Jerman tersebut sudah merakit total 6 Class dari C, E, S, GLE, GLS, dan yang terbaru adalab GLC. "Untuk memutuskan suatu model akan dirakit tentu ada banyak pertimbangan salah satunya adalah volume penjualan," kata Yudi Lesmana, Department Manager Product Management PT Mercedes Benz Indonesia saat dihubungi KONTAN, Senin (28/11). Oleh itu pihak Mercedes akan memantau permintaan dari pasar akan suatu model dan potensi volume penjualannya. "Jika volume penjualan tahunannya tinggi dan berpotensi untuk semakin tinggi lagi jika dirakit dalam negeri, tentu akan kami ajukan ke Principal di Jerman untuk perakitan di Indonesia," kata Yudi.