Merck dan Siloam Tingkatkan Kompetensi Klinis Untuk Penyakit Multiple Sclerosis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lebih dari 20 tahun emiten teknologi dan sains, PT Merck Tbk (MERK) berkomitmen untuk menangani penyakit multiple Sclerosis (MS) atau penyakit autoimun.

Hal itu disampaikan oleh Evie Yulin, Presiden Direktur PT Merck Tbk dalam media gathering 'Memperingati hari MS sedunia' di Jakarta Pusat, Selasa 28 Mei 2024.

MERCK, kata dia, terus berupaya menemukan solusi bagi kebutuhan medis pasien yang belum terpenuhi seperti mengembangkan inovasi dengan meluncurkan produk pengobatan inovatif baru yang efektif dan dapat meningkatkan kenyamanan terapi.


Baca Juga: Luncurkan Program Fertility Benefit,Merck Beri Dukungan Karyawan Capai Jadi Orang Tua

"Untuk memperluas akses penanganan MS yang inovatif dan berkualitas, kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Siloam Hospitals Lippo Village sebagai salah satu rumah sakit rujukan MS yang mumpuni di Indonesia," kata Evie kepada wartawan.

Berdasarkan data Atlas of MS menunjukkan di Asia Tenggara terdapat 9 dari 100.000 orang terdiagnosa MS, sementara di Indonesia tercatat 160 orang yang terdiagnosa MS. Hal ini mengindikasikan adanya potensi kasus MS yang belum terdiagnosis di Indonesia. 

Oleh karenanya, peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang MS menjadi krusial untuk meminimalisir risiko diagnosis yang terlewatkan dan keterlambatan penanganan, yang dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup individu dengan MS.

Baca Juga: Merck Kembali Hadirkan Merck Young Scientist Award 2023

Senada dengan Merck, Siloam Hospitals Lippo Village (Siloam Hospitals) juga berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang MS melalui berbagai inisiatif edukasi dan kampanye. 

Jeffry Oeswadi, MARS, Hospital Director Siloam Hospitals Lippo Village mengungkapkan apresiasinya terhadap MERCK karena memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang MS di Indonesia.

Jeffry melanjutkan bahwa kerja sama itu mencerminkan visi bersama kami untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi individu dengan MS, di mana mereka bisa melakukan deteksi, hingga mendapat diagnosis dini dan penanganan yang efektif guna meningkatkan kualitas hidup mereka.

"Kolaborasi ini meliputi berbagai kegiatan seperti peningkatan kompetensi klinisi, di antaranya melalui workshop dan webinar bagi para praktisi kesehatan secara berkala," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto