KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merck Tbk berencana memperkuat divisi bisnis biofarma. Saat ini, perusahaan farmasi berkode saham MERK di Bursa Efek Indonesia itu sedang mengurus izin produksi obat kanker kulit bernama Bavencio dan obat untuk multiple sklerosis yakni Mavenclad. Sebelum memasarkan kedua produk itu, Merck harus mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sementara untuk mengajukan persyaratan BPOM, mereka juga harus mendapatkan persetujuan dari beberapa negara lain. Asal tahu, baik Bavencio maupun Mavenclad sudah rilis di negara lain. Manajemen Merck mengatakan, butuh waktu lama dalam setiap rencana pemasaran produk obat. "Diperkirakan tiga tahun hingga lima tahun mendatang obat tersebut baru akan launch di Indonesia, ujar Evie Yulin, Direktur Divisi Biopharma PT Merck Tbk di Jakarta, Senin (25/6).
Merck meracik sumber pendapatan bisnis biofarma
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merck Tbk berencana memperkuat divisi bisnis biofarma. Saat ini, perusahaan farmasi berkode saham MERK di Bursa Efek Indonesia itu sedang mengurus izin produksi obat kanker kulit bernama Bavencio dan obat untuk multiple sklerosis yakni Mavenclad. Sebelum memasarkan kedua produk itu, Merck harus mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sementara untuk mengajukan persyaratan BPOM, mereka juga harus mendapatkan persetujuan dari beberapa negara lain. Asal tahu, baik Bavencio maupun Mavenclad sudah rilis di negara lain. Manajemen Merck mengatakan, butuh waktu lama dalam setiap rencana pemasaran produk obat. "Diperkirakan tiga tahun hingga lima tahun mendatang obat tersebut baru akan launch di Indonesia, ujar Evie Yulin, Direktur Divisi Biopharma PT Merck Tbk di Jakarta, Senin (25/6).