Merck (MERK) bakal kehilangan pendapatan Rp 32 miliar, kenapa?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sektor farmasi PT Merck Tbk (MERK) bakal kehilangan pendapatan sebesar Rp 32 miliar atas penjualan produk Thiamine kepada Bayer Indonesia. 

Presiden Direktur MERK Evie Yulin menyatakan perusahaan telah menerima surat pemberitahuan dari Merck KGaA, pemegang saham utama MERK sehubungan dengan adanya permintaan Bayer Consumer Care AF selaku pelanggan produk bahan baku obat (BBO) global Merck yang memutuskan untuk mengalokasikan dan mengubah proses pengadaan produk Thiamine Phospohoric Acid Ester Chloride Dihydrate secara global melalui Jerman. 

Baca Juga: Sebanyak 14 saham berpotensi delisting, paling dekat Tiga Pilar (AISA)


"Dengan permintaan tersebut maka MERK tidak lagi memasok atau mendistribusikan produk Thiamine untuk bayer Indonesia," jelasnya dalam keterangan tertulis di Keterbukaan Informasi, Senin (16/3). 

Dampak kejadian tersebut, Evie mengungkapkan MERK kehilangan pendapatan atas penjualan produk Thiamine kepada Bayer Indonesia dengan potensi kehilangan sebesar Rp 32 miliar. Potensi kehilangan tersebut dihitung atas dasar referensi rata-rata penjualan selama tiga tahun terakhir. 

Baca Juga: Niat Delisting Merck Sharp Dohme Pharma (SCPI) Terkatung-katung

Adapun Evie menyatakan MERK akan tetap memaksimalkan penjualan produk BBO lainnya sebagai sumber pendapatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .