KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Battery Materials Tbk (
MBMA) berencana untuk menaikkan target operasionalnya tahun ini, baik untuk produksi
nickel pig iron (NPI) maupun nikel
matte. Dalam laporan panduan, Senin (19/1), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA) ini akan memproduksi 85.000 ton hingga 92.000 ton NPI tahun ini, dengan asumsi
all-in sustaining costs (AISC) sebesar US$ 10.000 hingga 12.000 per ton. Sebagai perbandingan, tahun lalu produksi NPI MBMA sebesar 65.117 ton NPI dengan AISC sebesar US$ 12.262 per ton.
Untuk nikel dalam matte, MBMA berencana memproduksi 50.000 ton hingga 55.000 ton nikel matte dengan AISC sebesar US$ 13.000 per ton hingga US$ 15.000 per ton. Tahun lalu, MBMA memproduksi 30.333 ton nikel dalam matte dengan AISC US$ 14.809 per ton.
Baca Juga: MBMA Bidik Kenaikan Produksi Nikel, Laba Berpeluang Melesat Jika ditotal, tahun lalu MBMA mencatat produksi nikel sebesar 95.450 ton. Harga jual rata-rata tahun lalu masing-masing sebesar US$ 13.537 per ton untuk NPI dan US$ 15.592 per ton untuk nikel matte. “Selain itu kinerja sektor nikel juga akan kembali terdongkrak oleh Tambang Nikel Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang akan beroperasi penuh di 2024, dengan target produksi Saprolit sebanyak 4 Juta ton dan Limonit sebanyak 11 Juta ton,” terang GM Corporate Communication Merdeka Copper Gold Tom Malik kepada Kontan.co.id, Senin (19/2). Manajemen MBMA juga menyampaikan perkembangan sejumlah proyeknya tahun ini. Progress
commissioning Proyek
acid iron metal (AIM) hampir selesai dan diperkirakan akan mulai berproduksi pada Februari tahun ini MBMA juga terus menggeber proyek High-Pressure Acid Leach (HPAL) miliknya. Pabrik HPAL milik PT ESG New Energy Material diperkirakan akan mulai dioperasikan pada akhir tahun 2024. Adapun MBMA mengempit 55% saham ESG New Energy Material. Nantinya, pabrik ini akan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama akan memiliki kapasitas sebesar 20.000 ton
nickel mixed hydroxide precipitate (MHP) per tahun. Sementara kapasitas di tahap kedua akan meningkat menjadi 30.000 ton nikel MHP per tahun. Tanggal
commissioning Pembangunan tahap adalah akhir tahun 2024 sementara
commissioning Pembangunan tahap kedua pada pertengahan tahun 2025.
Baca Juga: Analis CGS: Spec Buy Saham PTPP, ADHI, SMGR, ADMR, MBMA, JPFA untuk Jumat (16/2) Nantinya, MBMA bertanggung jawab atas pasokan bijih nikel laterit ke pabrik ESG. ESG akan membangun
feed preparation plant (FPP) di dalam konsesi Tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) untuk memfasilitasi transportasi bijih melalui pipa ke pabrik ESG HPAL di IMIP. MBMA juga menyampaikan kemajuan proyek smelter HPAL yang bermitra dengan Brunp CATL. Pabrik ini berkapasitas 60.000 ton nickel MHP per tahun. Manajemen menyebut, proses
feasibility study terus berlanjut dengan China ENFI Engineering Technology Co., Ltd. dan diharapkan selesai pada kuartal tahun ini. Konstruksi bisa dimulai setelah
feasibility study rampung.
Commissioning diharapkan berlangsung dalam waktu 24 bulan sejak dimulainya konstruksi. MBMA memiliki 66% dalam proyek ini, sisanya sebesar 34% dikempit Brunp CATL. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi