Merdeka Copper Gold (MDKA) Beri Pinjaman ke Pani Bersama Jaya Rp 2,62 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan memberikan pinjaman ke anak usaha, PT Pani Bersama Jaya sebesar US$ 170 juta atau setara dengan Rp 2,62 triliun.

Manajemen MDKA sepakat untuk menyediakan dana pembiayaan kepada Pani Bersama Jaya dengan nilai total hingga Rp 2,62 triliun. Pani Bersama Jaya akan menggunakan dana ini untuk kebutuhan pengeluaran modal dan operasional modal kerja. 

“Untuk dana pembiayaan berdasarkan perjanjian, dikenakan tingkat bunga sebesar term SOFR 3 bulan ditambah margin 5,76% per tahun dengan tanggal jatuh tempo pada tahun kelima sejak tanggal efektif dari perjanjian,” kata manajemen MDKA dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/12).


Baca Juga: Transaksi Afiliasi Ramai di Akhir 2023, Ini Catatan & Rekomendasi Saham dari Analis

Sebagai informasi, Pani Bersama Jaya merupakan perusahaan terkendali Merdeka Copper yang sahamnya dimiliki oleh MDKA secara langsung sebesar 70,05%.

MDKA sudah mengakuisisi Pani Bersama Jaya sejak 2018. Pada awalnya di 2 November 2018, MDKA telah menandatangani akta jual beli pembelian 36.060 lembar saham atau setara dengan 68,93% saham Pani Bersama Jaya . 

Merujuk pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, MDKA sedang memacu ekspansi di segmen tembaga, emas dan nikel. Emiten yang terafiliasi dengan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan Garibaldi "Boy" Thohir ini ingin bertransisi ke proyek tambang yang berumur lebih panjang.

Baca Juga: Bersiap Sambut January Effect, Cermati Strategi Investasi dan Saham Pilihan Berikut

Salah satunya melalui pengembangan tambang Emas Pani. Hingga September 2023, MDKA telah menyelesaikan pengeboran sepanjang 60.923 meter. Pengeboran tambahan sepanjang 14.000 meter dijadwalkan untuk sisa tahun 2023. Proyek Emas Pani diperkirakan mulai memproduksi emas pada akhir 2025.

Selain Proyek Emas Pani, MDKA  terus memacu eksplorasi lanjutan di Proyek Tembaga Tujuh Bukit. Proyek ini diproyeksikan bakal menjadi ambang tembaga terbesar ketiga di Indonesia ini diestimasikan bisa beroperasi pada tahun 2026 atau 2027.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati