KONTAN.CO.ID - Emiten perusahaan tambang nasional, PT Merdeka Copper Gold Tbk (selanjutnya ditulis Merdeka) terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja keuangannya di sisa tahun 2023. Emiten berkode saham MDKA ini optimis mengejar kinerja yang lebih baik hingga akhir tahun. Sejumlah sumber pendapatan baru pun sedang dikembangkan melalui anak perusahaannya. Salah satu nya dari anak perusahaan Merdeka yang bergerak di bidang tambang nikel, PT Merdeka Battery Materials (MBMA), yang telah mengoperasikan smelter RKEF (Rotary Klin Electric Furnace) ketiga, dengan kemampuan produksi sekitar 21.000 hingga 25.000 ton nikel NPI pada semester II tahun 2023. Berdasarkan catatan perusahaan, Tambang Tembaga Wetar mulai mengirimkan bijih pirit sejak September 2023 ke proyek Acid, Iron, Metal (AIM) untuk persiapan pengujian proyek (commissioning). Proyek AIM sendiri memfasilitasi pengolahan tambang modern dan terpadu yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang dikelola oleh anak perusahaan Merdeka, PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI). Proyek ini mengoperasikan konsentrator untuk mengolah bijih sisa pakai dan pirit bijih berkualitas tinggi dengan kapasitas nominal lebih dari 1 juta ton per tahun.
Merdeka Copper Gold (MDKA) Tingkatkan Produktivitas dan Kinerja di Sisa Tahun 2023
KONTAN.CO.ID - Emiten perusahaan tambang nasional, PT Merdeka Copper Gold Tbk (selanjutnya ditulis Merdeka) terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja keuangannya di sisa tahun 2023. Emiten berkode saham MDKA ini optimis mengejar kinerja yang lebih baik hingga akhir tahun. Sejumlah sumber pendapatan baru pun sedang dikembangkan melalui anak perusahaannya. Salah satu nya dari anak perusahaan Merdeka yang bergerak di bidang tambang nikel, PT Merdeka Battery Materials (MBMA), yang telah mengoperasikan smelter RKEF (Rotary Klin Electric Furnace) ketiga, dengan kemampuan produksi sekitar 21.000 hingga 25.000 ton nikel NPI pada semester II tahun 2023. Berdasarkan catatan perusahaan, Tambang Tembaga Wetar mulai mengirimkan bijih pirit sejak September 2023 ke proyek Acid, Iron, Metal (AIM) untuk persiapan pengujian proyek (commissioning). Proyek AIM sendiri memfasilitasi pengolahan tambang modern dan terpadu yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang dikelola oleh anak perusahaan Merdeka, PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI). Proyek ini mengoperasikan konsentrator untuk mengolah bijih sisa pakai dan pirit bijih berkualitas tinggi dengan kapasitas nominal lebih dari 1 juta ton per tahun.