Hari-hari ini perhatian kita tertuju pada melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Kurs rupiah terhadap dollar AS sempat anjlok ke 14.625, meskipun kembali sedikit menguat ke level 14.621 kemarin. Kondisi ini selalu berulang semenjak krisis 1997–1998, guncangan 2008 ataupun 2013. Semua ini konsekuensi sistem devisa bebas yang kita anut. Karenanya, saat terjadi gejolak mata uang di negera lain seperti di Turki, gampang menular ke negeri kita. Dengan sistem devisa bebas seperti sekarang, investor asing masih gampang cabut. Kedua, Indonesia masih sangat tergantung dengan produk impor. Artinya saban bulan Indonesia musti menyediakan dollar untuk impor pelbagai kebutuhan. Mulai kebutuhan pangan, bahan baku untuk industri, hingga kebutuhan tersier seperti barang-barang mewah.
Meredam efek Turki
Hari-hari ini perhatian kita tertuju pada melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Kurs rupiah terhadap dollar AS sempat anjlok ke 14.625, meskipun kembali sedikit menguat ke level 14.621 kemarin. Kondisi ini selalu berulang semenjak krisis 1997–1998, guncangan 2008 ataupun 2013. Semua ini konsekuensi sistem devisa bebas yang kita anut. Karenanya, saat terjadi gejolak mata uang di negera lain seperti di Turki, gampang menular ke negeri kita. Dengan sistem devisa bebas seperti sekarang, investor asing masih gampang cabut. Kedua, Indonesia masih sangat tergantung dengan produk impor. Artinya saban bulan Indonesia musti menyediakan dollar untuk impor pelbagai kebutuhan. Mulai kebutuhan pangan, bahan baku untuk industri, hingga kebutuhan tersier seperti barang-barang mewah.