Mereguk peluang bisnis jus kopi peredam galau



Potensi pasar yang besar dan banyaknya penggemar kopi membuat bisnis kopi terus bermunculan. Lihatlah yang dilakukan Taufik Widiarto. Ia mencetuskan Jus Kopi Anti Galau pada akhir 2011. Mengusung konsep Business with Sodaqoh, Taufik berharap bisnisnya menarik perhatian pelanggan ataupun mitra.

Saat ini, kata Taufik Jus, Kopi Anti Galau telah memiliki enam gerai di Tuban dan Lamongan, Jawa Timur. "Tiga di antaranya adalah milik sendiri," kata Taufik.

Ada tujuh varian rasa yang ditawarkan oleh Jus Kopi Anti Galau. Beberapa ramuan rasa itu antara lain original coffee, ginger coffee, chocolate coffee, vanilla coffee, moccachino coffee, special cappuccino black coffee, dan combination coffee. Ramuan ini diklaim dapat menggugah lidah konsumen.


Taufik membanderol jus kopinya Rp 5.000–Rp 6.000 per gelas. Dari semua varian, rasa chocolate coffee dan special cappuccino black coffee adalah varian yang paling diminati pelanggan.

Di gerai yang sudah berjalan saat ini, Taufik bilang, dia mampu menjual 100 gelas kopi per hari. Jika cuaca sedang hujan, setidaknya ia masih bisa menjual sekitar 50 gelas kopi.

Anda tertarik untuk menjadi mitra? Taufik menawarkan tiga paket kemitraan. Pertama, paket kemitraan dengan investasi Rp 3 juta. Di paket ini mitra akan mendapat banner, x-banner, 300 buah bahan baku, dan 300 buah gelas kopi. Berbeda dari kemitraan lain, Taufik akan mengalokasikan sekitar Rp 500.000 dari biaya paket untuk sedekah. Mitra bisa menyalurkan sendiri ke lembaga sosial atau melalui manajemen Taufik.

Kedua, paket senilai Rp 5 juta. Mitra akan mendapat peralatan lebih lengkap. Banner, x-banner, tempat minum, kabinet kecil, gunting, coolbox, ember, kabel rol, kursi, serbet, dan pompa galon. 300 bahan baku dan gelas juga diberikan dalam paket ini. Itu sudah termasuk sedekah sebesar Rp 800.000. Paket ketiga Rp 8 juta. Bedanya, mitra akan mendapat satu booth. Jumlah bahan baku dan gelas yang didapat 400 buah. Nilai sedekah paket ini Rp 1 juta.

Dalam hitungan Taufik, bila  memiliki lokasi strategis, mitra bisa menjual 100 gelas kopi per hari. Sehingga, mitra bisa meraih pendapatan Rp 15 juta per bulan. Menurutnya, biaya produksi per gelas Rp 3.200, sehingga laba kotor yang bisa diraup sekitar Rp 5.400.000.

Di Tuban dan Lamongan, kata Taufik, biaya karyawan sekitar Rp 750.000 per bulan dan sewa tempat Rp 250.000. Artinya mitra bisa meraup laba bersih sekitar Rp 4.400.000 per bulan. Jika mitra memilih paket kemitraan ketiga, berarti bisa balik modal dalam dua bulan saja. "Tapi di kota besar, tentu biaya karyawan dan sewa akan lebih tinggi," ujarnya.

Taufik bilang, seluruh bahan baku akan disuplai dari Tuban atau Malang lantaran ia berencana membuka gerai di Malang dalam waktu dekat sebelum merambah ke kota besar lainnya.                          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini