Mereguk segarnya Lulla Thai Tea, bisnis teh asal Thailand



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. .Potensi dan peluang usaha minuman thai tea di Indonesia masih nampak menyegarkan. Meski sudah banyak pemain bisnis ini, tak menyurutkan minat pelaku usaha baru untuk menjajal peruntungan. Pasar bisnis minuman yang masih luas membuat bisnisnya masih nikmat untuk digarap.

Salah satu pelaku usaha thai tea adalah Bayu Harry asal Jakarta. Ia meluncurkan Lulla Thai Tea sejak tahun 2016 lalu dan menawarkan kemitraan enam bulan kemudian. Saat ini sudah ada lebih dari 40 gerai Lulla Thai Tea yang berdiri. "Gerai kami tersebar di Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Manado, dan Medan. Kami memang fokus di industri minuman," terang Bayu.

Bayu menawarkan paket kemitraan yakni sebesar Rp 15 juta. Dengan modal tersebut, mitra bisa mendapatkan kerjasama selama lima tahun, satu unit booth, peralatan usaha lengkap, promosi, sistem kasir, pelatihan karyawan, kemasan, dan bahan baku awal sebanyak 120 cup atau gelas.


"Tidak ada royalti bulanan atau biaya tambahan bulanan yang wajib dibayarkan oleh mitra. Mitra hanya wajib membeli pasokan bahan baku, terutama bubuk minuman dan teh kepada kami," jelas Bayu.

Lulla Thai Tea menawarkan aneka varian minuman teh asal negeri Gajah Putih, seperti thai iced tea, thai iced tea volcano, iced green tea, iced green tea volcano, iced coffee, dan iced coffee volcano. Harga jual yang ditawarkan mulai Rp 10.000 untuk gelas kecil sampai Rp 22.000 untuk gelas besar.

"Keunggulan kami ini harga jual terjangkau dan yang pasti rasa thai tea-nya otentik. Beberapa varian rasa yang kami punya juga belum ada di pasaran," ujar Bayu.

Ia lanjut menjelaskan, satu gerai Lulla Thai Tea bisa menjual 40 - 70 gelas per hari. Rata-rata omzet per bulan mencapai Rp 12 juta sampai Rp 16 juta. Mitra bisa balik modal sekitar 3–4 bulan. "Target kami adalah pemerataan gerai sehingga Lulla Thai Tea bisa ada di seluruh Indonesia," ujar Bayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon