Merek Blue Band akan dijual Unilever?



KONTAN.CO.ID - Rumor hangat sedang menerpa PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Emiten ini dikabarkan akan menjual merek Blue Band karena akan fokus di bisnis makanan sehat.

Sinyal penjualan ini cukup kuat. Sebab, 7 September lalu, Grup Unilever mengakuisisi Pukka Herbs Ltd yang bermarkas di Inggris. Perusahaan ini memproduksi minuman teh herbal organik.

Paul Polman, Chief Executive Officer Unilever NV, beberapa waktu menyatakan, hal ini dilakukan karena Grup Unilever berupaya memberi nilai tambah lebih besar ke pemegang saham. Caranya, mengerek margin. Unilever NV menargetkan margin operasi 20% pada 2020. Saat ini sekitar 16%.


Chief Financial Officer (CFO) Unilever NV Graeme Pitkethly menambahkan, proses penawaran Blue Band dimulai musim gugur di Inggris, atau September-November di Indonesia.

Direktur UNVR Sancoyo Antarikso enggan berkomentar soal kabar ini. Namun ia menegaskan akan mengikuti kebijakan induk usaha. UNVR juga tidak semata-mata ingin fokus ke bisnis makanan sehat, tapi pemilihan bisnis itu demi mengerek margin agar lebih baik.

Di Indonesia, UNVR mengklasifikasikan pendapatan pada segmen kebutuhan rumah tangga dan makanan & minuman. Semester I-2017, penjualan segmen makanan & minuman UNVR senilai Rp 7,11 triliun dan laba kotor Rp 3,25 triliun. Margin kotor segmen ini 45%, di bawah margin kotor segmen kebutuhan rumah tangga yang 54%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati