JAKARTA. Di bidang kosmetik, pemilik merek lokal boleh berbangga hati. Pasalnya produk-produk lokal masih menjadi raja di negeri sendiri. Dan sabun pembersih wajah menjadi produk dengan angka penjualan terbesar yang dikonsumsi oleh wanita Indonesia. Hal tersebut terungkap dari riset oleh Sigma Research. Riset yang diselesaikan pada Mei 2017 itu melibatkan responden dengan usia 15-55 tahun dengan SES A-D diperoleh data bahwa 85% produk perawatan kulit dan 53% untuk kosmetik merek lokal masih mendominasi konsumen Indonesia. Sedangkan untuk produk pembersih wajah adalah produk yang sering dikonsumsi untuk oleh konsumen dengan angka persentase sebesar 85% selain lipstick dan bedak yang menunjukkan angka 95%. Nurjannah Andi Lemmung Direktur Sigma Research mengatakan, riset ini di selenggarakan di 11 kota besar di Indonesia yaitu Medan, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, dan Makassar dengan responden sebanyak 1200 orang. Hasil dari riset ini mempunyai tingkat margin of error sebesar 2,83%. "Pasar kosmetik Indonesia mempunyai peluang yang cukup bagus dengan ditunjukkannya data dengan persentase untuk produk lokal yang sangat besar. Sehingga peluang untuk menjadi penguasa pasar di negeri sendiri menjadi peluang yang harus dipertahankan," ujarnya, Rabu (14/6). Dia bilang, peningkatan penggunaan produk perawatan wajah dan kosmetik tidak lepas dari perkembangan zaman yang menuntut peran aktif wanita dalam dunia kerja dan mobilitas yang tinggi. Sehingga tidak heran dalam kurun waktu enam tahun terakhir penjualan kosmetik dan skin care menunjukkan angka yang positif.
Merek lokal masih mendominasi pasar kosmetik
JAKARTA. Di bidang kosmetik, pemilik merek lokal boleh berbangga hati. Pasalnya produk-produk lokal masih menjadi raja di negeri sendiri. Dan sabun pembersih wajah menjadi produk dengan angka penjualan terbesar yang dikonsumsi oleh wanita Indonesia. Hal tersebut terungkap dari riset oleh Sigma Research. Riset yang diselesaikan pada Mei 2017 itu melibatkan responden dengan usia 15-55 tahun dengan SES A-D diperoleh data bahwa 85% produk perawatan kulit dan 53% untuk kosmetik merek lokal masih mendominasi konsumen Indonesia. Sedangkan untuk produk pembersih wajah adalah produk yang sering dikonsumsi untuk oleh konsumen dengan angka persentase sebesar 85% selain lipstick dan bedak yang menunjukkan angka 95%. Nurjannah Andi Lemmung Direktur Sigma Research mengatakan, riset ini di selenggarakan di 11 kota besar di Indonesia yaitu Medan, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, dan Makassar dengan responden sebanyak 1200 orang. Hasil dari riset ini mempunyai tingkat margin of error sebesar 2,83%. "Pasar kosmetik Indonesia mempunyai peluang yang cukup bagus dengan ditunjukkannya data dengan persentase untuk produk lokal yang sangat besar. Sehingga peluang untuk menjadi penguasa pasar di negeri sendiri menjadi peluang yang harus dipertahankan," ujarnya, Rabu (14/6). Dia bilang, peningkatan penggunaan produk perawatan wajah dan kosmetik tidak lepas dari perkembangan zaman yang menuntut peran aktif wanita dalam dunia kerja dan mobilitas yang tinggi. Sehingga tidak heran dalam kurun waktu enam tahun terakhir penjualan kosmetik dan skin care menunjukkan angka yang positif.