Merek Vaksin Covid-19 yang Berpotensi Jadi Booster, Masih Uji Klinik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah merek vaksin Covid-19 masih dalam tahap uji klinik sebagai booster vaksin. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito.

Penny mengatakan, uji klinik tersebut dilakukan untuk jenis vaksin berbeda yang digunakan dalam vaksin pertama dan kedua atau heterologus.

"Sedang berproses uji klinik yang dilakukan oleh Balitbang Kementerian Kesehatan untuk vaksin booster heterologus atau dengan vaksin yang berbeda (dari) vaksin primer 2 dosis pertama, yaitu dengan Vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca," kata Penny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/12/2021).


"Juga sedang berproses uji klinik untuk vaksin booster dengan Sinopharm," kata dia.

Baca Juga: Daftar 5 Gejala Utama Varian Omicron yang Ditemukan Ilmuwan

Penny juga mengatakan, sejumlah merek vaksin Covid-19 sedang proses registrasi di BPOM untuk menjadi vaksin booster sejenis (homologus).

Ia mengatakan, registrasi tersebut menggunakan hasil uji klinik dari negara lain.

"Dengan menggunakan hasil uji klinik dari negara lain untuk vaksin booster homologus sedang berproses registrasi untuk Vaksin Pfizer, Sinovac, AstraZeneca, dan vaksin booster heterologus Sinovac dengan booster Zivivax," ujar dia.

Penny mengatakan, jika uji klinik vaksin booster dengan vaksin sejenis dan jenis berbeda ini menunjukkan hasil yang baik, BPOM segera mengeluarkan izin penggunaan darurat.

Baca Juga: Tingkat Vaksinasi Dosis Kedua di Indonesia Mencapai 53,21%

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie