KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Panin Tbk (
PNBN) akan segera merespon penurunan bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 25 bps menjadi 5,25%. Direktur Perbankan Komersial Bank Panin Edy Haryanto bilang Senin (23/9) perseroan akan segera melungsurkan bunga simpanannya. “Senin (23/9) kami akan kembali turunkan bunga simpanan 25 bps. Artinya sudah empat kali selama dua bulan kami menurunkan bunga hingga 1%,” katanya di Menara Kompas, Jumat (20/9).
Baca Juga: Bunga BI turun lagi, ini bunga deposito terbaru perbankan Edy menjelaskan langkah tersebut dilakukan perseroan guna memperbanyak penghimpunan dana murah alias
current account saving account (CASA). Maklum, saat ini rasio dana murah terhadap dana pihak ketiga perseroan memang masih tipis. Per Juli, perseroan berhasil mengumpulkan dana murah senilai Rp 48,35 triliun. Ini setara 36,34% dari total DPK sebesar Rp 133,04 triliun. “Pertumbuhan kredit kami juga tidak besar, makanya mau tidak mau kami mesti menjaga simpanan, terutama agar tak terlalu banyak dana mahalnya. Kami memang sengaja melepas dana murah, dan mengejar CASA,” lanjutnya. Sementara pertumbuhan kredit Bank Panin hingga Juli bahkan tak sampai 1%, tepatnya sebesar 0,81% (yoy). Dari Rp 133,08 triliun pada Juli 2018 menjadi Rp 134,17 triliun pada Juli 2019.
Baca Juga: Bunga paling tinggi 7%, silakan timbang penawaran bunga deposito bank-bank ini Pertumbuhan kredit yang lambat ini juga jadi alasan perseroan untuk tak buru-buru memangkas bunga kreditnya. Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo bilang paling tidak transmisi penyesuaian bunga acuan terhadap bunga kredit perseroan baru bisa terjadi dua hingga tiga bulan ke depan. “Tentu kami akan ikuti kebijakan Bank Indonesia, meskipun NIM akan tertekan. Penyesuaian bunga acuan terhadap suku bunga simpanan di bank biasanya memang bisa ditransmisikan lebih cepat, sedangkan untuk suku bunga pinjaman mungkin sekitar 2 bulan hingga 3 bulan setelahnya. Karena siklus pembayaran pinjaman biasanya terjadwal, ada jangka waktunya,” paparnya dalam kesempatan yang sama Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .