Merger Bank Dinar dan Bank Oke molor, ini sebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses konsolidasi dan merger perbankan terus berlanjut. Terbaru, ada kabar dari proses penggabungan antara Bank Dinar dan Bank Oke Indonesia. Bank Oke Indonesia sebelumnya merupakan Bank Andara. Perubahan nama ini setelah investor Korea Selatan yaitu APRO Financial Holding mengakuisisi 99% saham Bank Andara. Tercatat APRO juga melakukan perjanjian pembelian 77,3% saham Bank Dinar. Dalam rencana ke depan, APRO ingin menggabungkan Bank Oke Indonesia dengan Bank Dinar. Namun sumber KONTAN bilang rencana merger yang harusnya bisa terlaksana pada tahun ini diperkirakan molor pada kuartal 1 2018. Ini karena ada pemegang saham Bank Dinar yang mempermasalahkan hukum terkait rencana bisnis ini. Sumber KONTAN ini juga bilang bahwa saat ini OJK sedang memberikan kesempatan Bank Dinar menyelesaikan masalah hukum ini. Ariastiadi, Kepala Departemen Pengawasan Perbankan II OJK bilang pada tahun depan diperkirakan proses merger ini bisa berlangsung. "Harapannya bisa lebih cepat terkait merger ini," kata Ari ketika ditemui setelah seminar perwakilan bank asing, Rabu (6/12).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina