Merger Bank Saudara-Woori Indonesia segera tuntas



JAKARTA. Bank Himpunan Saudara 1906 memastikan proses merger dengan Bank Woori Indonesia (BWI) akan tuntas di akhir tahun ini. Menurut Yanto M. Purba, Direktur Utama Bank Saudara, proposal merger tersebut akan masuk ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada pertengahan September ini.

"Baik Bank Saudara dan Bank Woori Indonesia sudah siap. Nanti tinggal submit ke OJK pertengahan bulan ini," terang Yanto, Selasa (9/9).

Hasil merger dua bank tersebut, lanjut Yanto, akan meningkatkan tingkat permodalan dan masuk menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 2. Dia juga berharap, hasil merger akan membuat bank naik peringkat berdasarkan aset dari posisi 60 menjadi posisi 40 dari sekitar 119 bank.


Di sisi lain, Yanto menerangkan, Bank Saudara dan Bank Woori akan saling melengkapi dalam hal penyaluran kredit. "Bank Woori kan fokus di korporasi, sementara kami di ritel. Nanti itu akan berimbang," tutur Yanto.

Yanto juga yakin, integrasi Bank Saudara dan Bank Woori bisa sempurna dalam jangka waktu satu tahun, atau lebih cepat ketimbang merger bank lain di tahun-tahun sebelumnya. Yanto menambahkan, kantor pusat bank hasil merger akan tetap berada di Bandung, sesuai dengan lokasi kantor pusat Bank Saudara saat ini.

Dalam rancangan bisnis, merger antara Bank Saudara dan Bank Woori akan menghasilkan aset senilai Rp 18 triliun, penyaluran kredit Rp 13,05 triliun, ekuitas Rp 2,45, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 20,53%, dana pihak ketiga (DPK) Rp 13,45 triliun, dan laba bersih Rp 390,38 miliar.

Asal tahu saja, merger tersebut dilatarbelakangi pembelian 33% saham Bank Saudara oleh Woori Bank Korea (WBK) dan Bank Woori Indonesia. Total pembelian saham SDRA oleh WBK dan BWI dari Arifin Panigoro dan PT Medco Intidinamika (PTMI) mencapai Rp 713,19 miliar. 

Pasca-akuisisi ini, total kepemilikan Arifin Panigoro dan Medco Intidinamika di Bank Saudara bakal menyusut menjadi masing-masing 27,27% dan 3,68%, dan sisanya sebesar 36,05% masih dimiliki publik. Sebelumnya, taipan minyak itu menguasai 52,92%, sedangkan Medco Intidinamika memiliki 11,03% saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia