ROMA. CK Hutchinson Holdings Ltd dan VimpelCom Ltd sepakat menggabungkan anak usaha telekomunikasinya di Italia. Nilai merger 3 Italia milik Hutchinson dan VimpelCom Wind milik VimpelCom ditaksir € 21,8 miliar, atau setara US$ 24 miliar. Tapi, transaksi superjumbo tersebut masih membutuhkan persetujuan regulator antitrust Eropa. Jika restu dari regulator sudah di tangan, perusahaan baru hasil peleburan bernama 3 Italia itu bakal memiliki 31 juta pelanggan telepon seluler dan dua juta pelanggan telepon fix-lines. Dengan begitu, 3 Italia bisa bersaing dengan dua raksasa telekomunikasi di Negeri Pizza: Telecom Italia SpA dan Vodafone Group Plc. Sesuai kesepakatan, saham 3 Italia bakal dikempit oleh miliarder Li Ka Shing Hutchison dan VimpelCom Wind Telecomucazioni. Nilai 3 Italia sendiri sebesar € 7,9 miliar, sementara VimpelCom Wind € 13,9 miliar.
Dengan merger, perusahaan anyar tersebut bisa menghemat biaya hingga € 700 juta per tahun. "Ini adalah merger transformasional untuk pasar Italia," ujar Jean Yves Charlier, Chief Executive Officer (CEO) VimpelCom. Catatan saja, sampai Juni lalu, utang bersih VimpelCom mencapai € 10,1 miliar. Sedang laba sebelum bunga, pajak depresiasi, dan amortisasi VimpelCom tahun lalu sebesar € 2 miliar. Nah, kelak 3 Italia hasil merger bisa berkontribusi pendapatan bagi VimpelCom dan Hutchinson. Tak hanya itu, rasio utang terhadap ekuitas alias debt to earning ratio (DER) VimpelCom juga akan berkurang separo menjadi 1,6 kali. Dalam aksi merger ini, VimpelCom dibantu HSBC Holdings Plc dan Morgan Stanley sebagai penasihat, adapun Allen & Overy LLP menjadi penasihat hukum. Hutchinson dibantu Goldmans Sachs Group sebagai penasihat dan Freshfields Bruckhaus Deriger sebagai penasihat hukum. Bakal IPO?