JAKARTA. Pemerintah hampir pasti menggabungkan (merger) dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor farmasi, yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF). Targetnya, merger kedua BUMN farmasi ini akan selesai tahun ini. Tentu ada beberapa konsekuensi akibat merger KAEF dan INAF. Apalagi, kedua emiten itu bakal bergabung dan menjelma menjadi perusahaan baru. Pemerintah mengklaim sudah menyiapkan berbagai antisipasi sehubungan proses merger KAEF dan INAF. Misal, pemegang saham publik yang tak setuju dengan merger bisa menjual saham miliknya. "Pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas di kedua perusahaan farmasi itu siap membelinya," kata Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Usaha Jasa Lainnya Muhayat, kemarin.
Merger KAEF dan INAF Ditargetkan Kelar Tahun Ini
JAKARTA. Pemerintah hampir pasti menggabungkan (merger) dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor farmasi, yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF). Targetnya, merger kedua BUMN farmasi ini akan selesai tahun ini. Tentu ada beberapa konsekuensi akibat merger KAEF dan INAF. Apalagi, kedua emiten itu bakal bergabung dan menjelma menjadi perusahaan baru. Pemerintah mengklaim sudah menyiapkan berbagai antisipasi sehubungan proses merger KAEF dan INAF. Misal, pemegang saham publik yang tak setuju dengan merger bisa menjual saham miliknya. "Pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas di kedua perusahaan farmasi itu siap membelinya," kata Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Usaha Jasa Lainnya Muhayat, kemarin.