JAKARTA. Rencana pembentukan induk badan usaha milik negara (BUMN) farmasi seperti berjalan di tempat. Dalam rencana semula, pemerintah berniat menggabung PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Namun, tenggat waktu pembentukan holding kembali molor. Dalam rencana terakhir, deadline penggabungan kedua perusahaan itu adalah Februari tahun ini. "Merger belum bisa terjadi Februari ini, karena masih proses," ungkap Irnanda Laksanawan, Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN. Ini berarti penundaan ketiga sejak rencana penggabungan digagas Maret 2009. Dalam rencana awal, deadline penggabungan adalah Agustus 2009. Jadwal penggabungan kemudian diulur hingga pertengahan 2010, yang kemudian kembali terlewati.
Irnanda menjelaskan, belum ada kemajuan yang signifikan dalam proses penggabungan kedua perusahaan. Bahkan, kini belum ada yang bisa memastikan kapan ide pembentukan holding farmasi itu bakal terwujud. Baik manajemen INAF maupun pengelola KAEF menyatakan hanya bisa menunggu. Direktur Keuangan INAF, Djakfarudin Junus menyatakan, produsen obat generik itu telah menyerahkan proses merger ke pemerintah. Menurut Djakfarudin, proses penggabungan baru sampai tahap penunjukan konsultan keuangan. Konsultan ini yang akan merancang proses merger INAF dan KAEF.