Merger Nasre dan Indonesia Re molor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Indonesia Utama alias Indonesia Re menyebut proses penggabungan PT Reasuransi Nasional Indonesia atau biasa disebut Nasre terus berlangsung. Namun rencana penggabungan tersebut diakui molor.

Direktur Utama Indonesia Re, Frans Sahusilawane menyebut, berdasarkan roadmap yang ada sebelumnya, Nasre mestinya bergabung ke perusahaan reasuransi raksasa tersebut di tahun ini. Namun rupanya, target ini tak bisa tercapai.

Ia mengakui ada kendala yang masih dihadapi dalam rencana merger tersebut. Di antaranya adalah soal kesamaan portofolio bisnis di antaranya kedua perusahaan.


Imbasnya, bila proses penggabungan dipaksakan tahun ini, maka ada sejumlah portofolio bisnis dari Nasre yang mesti dipangkas. Hal ini disebut Frans bisa mengakibatkan konsekuensi pelanggaran hukum.

Alhasil, butuh waktu yang lebih lama untuk proses harmonisasi bisnis di antara kedua perusahaan.

Dengan kendala ini, ia memperkirakan proses penggabungan kedua perusahaan baru bisa dilakukan pada tahun depan. "Namun proses penggabungan pasti akan direalisasikan," tegasnya belum lama ini.

Rencana pembentukan perusahaan reasuransi raksasa milik pemerintah ini awalnya akan menggabungkan PT Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo) dan Nasre ke dalam tubuh Indonesia Re secara bertahap.

Yang sudah terealisasi saat ini, barulah aksi merger dari Reindo di tahun lalu. Selain itu, bisnis syariah yang sebelumnya dijalankan Reindo, kemudian dipisahkan dengan membentuk PT Reindo Syariah yang kini berstatus anak usaha Indonesia Re.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini