KONTAN.CO.ID -Rencana merger PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV ke dalam sebuah entitas tunggal sudah digulirkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu dan terus diperbincangkan oleh komunitas kemaritiman nasional. Kebijakan ini sedikit berubah dari rencana awal yang dibuka ke publik di mana keempat operator pelabuhan pelat merah itu akan dihimpun ke dalam sebuah induk usaha (holding). Bila opsi kedua terlihat hampir tidak mencatatkan perkembangan yang berarti di lapangan, tidak demikian halnya dengan kebijakan merger yang persiapannya terus digeber oleh para Pelindo. Media melaporkan, keempat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pelabuhan tersebut telah bersepaham di antara mereka atas rencana merger yang tengah dipersiapkan oleh Kementerian BUMN. Memorandum of Understanding pun ditandatangani agar tercipta sinergi antar anak perusahaan di lingkungan mereka di bidang pengoperasian, pemeliharaan, penyediaan peralatan dan fasilitas bongkar muat, alat apung, docking kapal, jasa konsultansi, penyediaan suku cadang di lingkungan PT Prima Multi Peralatan (Pelindo I), PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (Pelindo II), PT Berkah Industri Mesin Angkat (Pelindo III), dan PT Equiport Inti Indonesia (Pelindo IV). Jika nanti rencana merger betul-betul terlaksana sesuai rencana, sepertinya unit usaha Pelindo tersebut akan bertransformasi atau ditransformasi menjadi anak usaha di bawah perusahaan induk hasil merger. Karena diinisiasi oleh empat operator pelabuhan milik negara wilayah operasinya tentu saja di seluruh Indonesia yang ada pelabuhan kelolaan BUMN itu. Model ini bisa jadi akan diulang pada unit usaha atau terminal yang ada di seluruh Pelindo. Dugaan saya, merger Pelindo baru akan diluncurkan setelah konsolidasi anak usaha yang ada tuntas dijalankan.
Merger Pelindo dan Efisiensi Terminal
KONTAN.CO.ID -Rencana merger PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV ke dalam sebuah entitas tunggal sudah digulirkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu dan terus diperbincangkan oleh komunitas kemaritiman nasional. Kebijakan ini sedikit berubah dari rencana awal yang dibuka ke publik di mana keempat operator pelabuhan pelat merah itu akan dihimpun ke dalam sebuah induk usaha (holding). Bila opsi kedua terlihat hampir tidak mencatatkan perkembangan yang berarti di lapangan, tidak demikian halnya dengan kebijakan merger yang persiapannya terus digeber oleh para Pelindo. Media melaporkan, keempat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pelabuhan tersebut telah bersepaham di antara mereka atas rencana merger yang tengah dipersiapkan oleh Kementerian BUMN. Memorandum of Understanding pun ditandatangani agar tercipta sinergi antar anak perusahaan di lingkungan mereka di bidang pengoperasian, pemeliharaan, penyediaan peralatan dan fasilitas bongkar muat, alat apung, docking kapal, jasa konsultansi, penyediaan suku cadang di lingkungan PT Prima Multi Peralatan (Pelindo I), PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (Pelindo II), PT Berkah Industri Mesin Angkat (Pelindo III), dan PT Equiport Inti Indonesia (Pelindo IV). Jika nanti rencana merger betul-betul terlaksana sesuai rencana, sepertinya unit usaha Pelindo tersebut akan bertransformasi atau ditransformasi menjadi anak usaha di bawah perusahaan induk hasil merger. Karena diinisiasi oleh empat operator pelabuhan milik negara wilayah operasinya tentu saja di seluruh Indonesia yang ada pelabuhan kelolaan BUMN itu. Model ini bisa jadi akan diulang pada unit usaha atau terminal yang ada di seluruh Pelindo. Dugaan saya, merger Pelindo baru akan diluncurkan setelah konsolidasi anak usaha yang ada tuntas dijalankan.