LONDON. Airbus SAS menyiapkan amunisi agar menjadi pemain nomor satu di industri pembuatan pesawat. Sang induk, EADS, berencana melakukan merger dengan BAE Systems Plc asal Inggris, yang bakal menjadi aksi korporasi terbesar di kawasan Benua Biru tersebut. Penyatuan EADS dan BAE akan mengombinasikan bisnis penerbangan sipil dan militer. Menurut Linda Hudson, Presiden Direktur BAE System di Amerika Serikat bilang (AS), kesepakatan ini masuk akal, mengingat penurunan anggaran pertahanan di AS dan Eropa. Kesepakatan ini juga sekaligus melindungi perusahaan terhadap siklus yang tidak terelakkan di sektor kedirgantaraan. "Ini menjadi hasil win-win bagi kedua perusahaan," kata dia.
Merger raksasa di benua biru: induk Airbus dan BAE
LONDON. Airbus SAS menyiapkan amunisi agar menjadi pemain nomor satu di industri pembuatan pesawat. Sang induk, EADS, berencana melakukan merger dengan BAE Systems Plc asal Inggris, yang bakal menjadi aksi korporasi terbesar di kawasan Benua Biru tersebut. Penyatuan EADS dan BAE akan mengombinasikan bisnis penerbangan sipil dan militer. Menurut Linda Hudson, Presiden Direktur BAE System di Amerika Serikat bilang (AS), kesepakatan ini masuk akal, mengingat penurunan anggaran pertahanan di AS dan Eropa. Kesepakatan ini juga sekaligus melindungi perusahaan terhadap siklus yang tidak terelakkan di sektor kedirgantaraan. "Ini menjadi hasil win-win bagi kedua perusahaan," kata dia.