Kanada. Suncor Energy Inc dan Canadian Oil Sands Ltd akhirnya mendekati kesepakatan untuk merger. Jalan ini ditempuh setelah Canadian Oil Sands Lt sempat menolak tawaran senilai 3,78 miliar dolar Kanada atawa setara US$ 2,60 miliar dari produsen minyak terbesar di Kanada itu. Menurut orang-orang yang ikut dalam pembahasan, seperti dilansir Bloomberg, kedua belah pihak melakukan diskusi tertutup dalam beberapa hari terakhir.
Suncor menawarkan 0,25 saham untuk setiap proyek milik Canadian Oil Sands yang akan berakhir pada 27 Januari 2016 mendatang. Dalam pembicaraan awal seperti dilaporkan Wall Street Journal menyebutkan, Suncor berupaya untuk meningkatkan kepemilikannya dalam usaha patungannya di Syncrude Canada oil-sands, yakni dari sebelumnya 12% menjadi 49%. Ini sekaligus akan membuat Suncor menjadi pemilik saham mayoritas. Perusahaan ini tengah berusaha untuk menekan biaya operasionalnya di tengah jatuhnya harga minyak mentah dunia di lebih dari satu dekade. Penurunan harga minyak mentah disinyalir telah menjadi biang keladi atas putusnya hubungan kerja 40.000 orang Kanada, serta kendala dalam melakukan ekspansi. Sneh Seetal, Juru Bicara Suncor bahkan tidak menanggapi surat elektronik atau panggilan melalui telepon genggamnya. Setali tiga uang, Siren Fiseksi, Juru Bicara Canadian Oil Sands juga enggan memberikan komentar. Namun, bersamaan dengan rencana kedua perusahaan minyak tersebut untuk merger, saham Canadian Oil Sands justru jatuh 2,1% menjadi 7,48 dolar Kanada per lembar pada akhir pekan lalu. Suncor juga bernasib sama. Sahamnya melorot 3,6% menjadi 31,22 per lembar. Maklum, upaya Suncor untuk mengambil alih mitranya di Syncrude Canada sempat menjadi malapetaka untuk keduanya saling bermusuhan. Pasalnya, satu bulan setelah mengumumkan rencana aksi korporasinya, Steve Williams, Direktur Utama Suncor merapat Ryan Kubik, Direktur Utama Canadian Oil Sands. Namun, keduanya mengemukakan dua tawaran yang berbeda. Perang mulut di antara kedua pimpinan perusahaan minyak tersebut pun tak terhindarkan. Kubik berdalih, perusahaan yang dipimpinnya akan lebih baik apabila dikelola secara independen. Sementara, di sisi lain, Williams menjawab proyeksi tentang harga minyak yang akan rendah dalam waktu lebih lama. "Karena harga minyak masih akan rendah dalam kurun waktu lebih lama, berarti pemegang saham akan mendapatkan pelayanan lebih baik apabila mengantongi saham Suncor Energy Ltd," imbuh Williams. Asal tahu, sejak rencana merger ini terungkap di publik pada 5 Oktober 2015 lalu, West Texas Intermediate diperdagangkan sekitar US$ 45 per barel. Ini lebih rendah 35% dari harga patokan minyak Amerika Serikat dan tenggelam ke harga US$ 30 per barel untuk pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir. Beberapa pemegang saham, termasuk Seymour Schulich dan Burgundy Asset Management telah berargumen bahwa tawaran Suncor terlalu rendah. Namun, sekitar 40% - 50% pemegang saham lainnya memilih untuk menerima tawaran tersebut hingga tenggat waktu terbarunya, 8 Januari lalu.
Financial Post sebelumnya menyebutkan, Williams yakin perusahaannya mendapatkan dukungan penuh dari pemegang sahamnya untuk mengamankan tawarannya ke Canadian Oil Sands hingga sebesar US$ 4,3 miliar. "Kami sudah menemui beberapa pemegang saham besar, kami mendapatkan pesan yang sangat jelas bahwa tidak akan ada dukungan untuk Canadian Oil Sands berdiri secara mandiri. Hal lain yang ingin saya katakan, saya belum bisa memberitahukan nilainya, karena prosesnya masih terlalu dini dan kami terikat kesepakatan," terang dia. Williams menambahkan, hingga saat ini, Canadian Oil Sands belum menerima tawaran yang lebih baik dari yang ditawarkan Suncor. "Kami percaya kami telah menawarkan semaksimal mungkin dan adil. Kami tidak memiliki rencana apapun untuk meningkatkan tawaran. Jadi, pilihannya sudah jelas," pungkas Williams.
Editor: Adi Wikanto