KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) telah menyatakan kepada T-Mobile US Inc dan Sprint Corp bahwa pihaknya memiliki kekhawatiran tentang usulan penggabungan (merger) senilai US$ 26 miliar dalam strukturnya saat ini. Berdasarkan sumber yang dimuat Reuters, Rabu (17/4) sejauh ini belum ada keputusan yang diambil terkait hal tersebut. Saham Sprint dikabarkan mengalami penurunan sebanyak 9% setelah penutupan bursa. Hal ini disebabkan beberapa investor memandang kesepakatan tersebut tidak akan selesai setelah Wall Street Journal melaporkan merger tidak mungkin disetujui karena saat ini masih disusun. Saham T-Mobile pun ikut turun 4%. Kesepakatan itu telah dikritik oleh para penasihat konsumen dan beberapa anggota parlemen. Sebab, hal ini akan mengurangi jumlah operator nirkabel nasional yang tersedia bagi konsumen menjadi hanya tiga dari sebelumnya empat.
Merger T-Mobile dan Sprint Corp terancam gagal
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) telah menyatakan kepada T-Mobile US Inc dan Sprint Corp bahwa pihaknya memiliki kekhawatiran tentang usulan penggabungan (merger) senilai US$ 26 miliar dalam strukturnya saat ini. Berdasarkan sumber yang dimuat Reuters, Rabu (17/4) sejauh ini belum ada keputusan yang diambil terkait hal tersebut. Saham Sprint dikabarkan mengalami penurunan sebanyak 9% setelah penutupan bursa. Hal ini disebabkan beberapa investor memandang kesepakatan tersebut tidak akan selesai setelah Wall Street Journal melaporkan merger tidak mungkin disetujui karena saat ini masih disusun. Saham T-Mobile pun ikut turun 4%. Kesepakatan itu telah dikritik oleh para penasihat konsumen dan beberapa anggota parlemen. Sebab, hal ini akan mengurangi jumlah operator nirkabel nasional yang tersedia bagi konsumen menjadi hanya tiga dari sebelumnya empat.