JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta komitmen manajemen PT Barito Pacific Tbk (BRPT) untuk mengembangkan bisnisnya sendiri. Sebabnya, pasca merger BRPT tidak lagi memiliki bisnis yang signifikan, kecuali mengandalkan anak usahanya, PT Tri Polyta Indonesia Tbk (TPIA) dan PT Chandra Asri."BRPT memiliki saham TPIA sekitar 71%, sementara kontribusi kedua anak usahanya ini cukup signifikan, mungkin 50%," tegas Direktur Penilaian Perusahaan Eddy Sugito. Apalagi, bisnis yang menyumbah BRPT sendiri, yakni Chandra Asri akan dimerger dengan TPIA.Makanya, Eddy mengatakan jika BRPT tidak memiliki bisnis yang mendukung usahanya bisa terkena aturan chain listing. Oleh karenanya, Eddy juga meminta pasca merger antara TPIA dengan Chandra Asri, TPIA harus menambah jumlah kepemilikan sahamnya di bursa. "Buat apa listing kalau saham publiknya sedikit," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Merger TPIA bisa terbentur aturan chain listing
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta komitmen manajemen PT Barito Pacific Tbk (BRPT) untuk mengembangkan bisnisnya sendiri. Sebabnya, pasca merger BRPT tidak lagi memiliki bisnis yang signifikan, kecuali mengandalkan anak usahanya, PT Tri Polyta Indonesia Tbk (TPIA) dan PT Chandra Asri."BRPT memiliki saham TPIA sekitar 71%, sementara kontribusi kedua anak usahanya ini cukup signifikan, mungkin 50%," tegas Direktur Penilaian Perusahaan Eddy Sugito. Apalagi, bisnis yang menyumbah BRPT sendiri, yakni Chandra Asri akan dimerger dengan TPIA.Makanya, Eddy mengatakan jika BRPT tidak memiliki bisnis yang mendukung usahanya bisa terkena aturan chain listing. Oleh karenanya, Eddy juga meminta pasca merger antara TPIA dengan Chandra Asri, TPIA harus menambah jumlah kepemilikan sahamnya di bursa. "Buat apa listing kalau saham publiknya sedikit," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News