Merinding menyaksikan gerhana matahari



BANDUNG. Sejumlah warga Bandung mengaku merinding saat menyaksikan gerhana matahari sebagian yang terjadi di wilayah Bandung Raya, Rabu (9/3).

"Terus terang saya sempat merinding menyaksikan fenomena alam ini. Bayangkan saya menyaksikan matahari tertutup sebagian seperti sabit, suasana meredup seperti jelang malam. Allah maha besar," kata Zulkifli, salah seorang warga yang menyaksikan gerhana matahari di kawasan Alun-Alun Kota Bandung.

Suasana gerhana kian terasa dengan kumandang takbir dan tahmid yang dikumandangkan melalui pengeras suara dari masjid-masjid yang ada di kawasan itu.


Selain Zulkifli, warga lainnya berbondong-bondong hadir ke kawasan alun-alun Bandung untuk menyaksikan fenomena alam itu. Sementara itu shalat gerhana digelar di Masjid Raya Bandung yang diikuti oleh jamaah yang khusus datang untuk menunaikan shalat itu.

Rata-rata mereka penasaran untuk menyaksikan fenomena alam langka itu. Terakhir gerhana matahari total terjadi pada tahun 1983.

"Saya tak tahu sebelumnya apa yang akan terjadi pada saat gerhana matahari sebagian di Bandung ini, ternyata matahari seperti sabit. Sayang saya tidak bisa menyaksikan gerhana total seperti di daerah Sumatera dan Kalimantan," kata Erika (25).

Seperti halnya Zulkifli, ia juga merasa merinding sambil tidak henti-hentinya memuji kebesaran Allah SWT. Selain itu ia juga merasa kagum dan salut dengan ilmu astronomi yang bisa menghitung secara pasti kejadian alam itu.

Di lain pihak, sejumlah warga juga sempat ragu-ragu untuk menyaksikan langsung gerhana matahari dengan mata telanjang. Sebagian menggunakan kacamata khusus, sedangkan sebagian ada pula yang menyiasatinya dengan menggunakan kacamata hitam.

"Mungkin yang bahaya itu bila gerhana matahari total ya, kalau sebagian kayaknya nggak apa-apa," kata salah seorang warga menebak-nebak.

Selain di kawasan alun-alun Bandung, warga juga mendatangi kawasan Observatorium Boscha untuk menyaksikan gerhana matahari sebagian. Kendati langit sempat berawan, namun tidak menghambat untuk bisa melihat fenomena alam itu dari kawasan Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto