Merintis harga referensi CPO dunia



JAKARTA. CPO merupakan komoditi agroindustri yang mempunyai peranan penting terhadap kinerja ekspor non migas Indonesia. Pada tahun 2008, nilai ekspor CPO Indonesia mencapai US$ 12,4 miliar atau mampu memenuhi 42 persen dari total permintaan dunia dan memberikan kontribusi sebesar 11,47 persen dari total nilai ekspor non migas Indonesia.

Sementara itu pada tahun 2009, nilai ekspor CPO Indonesia mencapai sebesar US$ 10,4 miliar atau mampu memenuhi 49 persen dari total permintaan dunia dan memberikan kontribusi sebesar 10,63 persen dari total nilai ekspor non migas Indonesia. Untuk periode Januari-Mei 2010, nilai ekspor CPO Indonesia mencapai US$ 3,8 miliar.

Ditinjau dari sisi produksi, pada tahun 2008 produksi CPO Indonesia mencapai 19,2 juta ton dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 20 juta ton. ”Kita harapkan dapat memacu para pelaku pasar untuk melakukan transaksi CPO dan memanfaatkan penyelesaian kontrak dengan serah fisik secara maksimal di Bursa Berjangka Indonesia, sehingga fungsi hedging dan price reference akan terwujud dan menjadikan Bursa di Indonesia sebagai basis referensi harga komoditi yang diakui dunia,” jelas Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.