Merkel unggul, pergerakan euro masih tertekan



KONTAN.CO.ID - Keunggulan Kanselir Jerman Angela Merkel dalam pemilu pada Minggu (24/9) kemarin tak berbuah manis bagi posisi mata uang Uni Eropa, euro.

Meski berhasil menang tetapi partai oposisi Alternatif fuer Deutschland (AfD) justru berhasil meraih lonjakan suara. Kondisi geopolitik yang memanas ini membuat euro terlihat melemah dihadapan dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, Selasa (26/9) pukul 17.20 wib pasangan mata uang EUR/USD terkoreksi 0,41% ke level 1,1797. Pelemahan euro ini sudah terjadi sejak dua hari terakhir. Alwi Assegaff, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka mengatakan ketidakpastian politik di Jerman telah membuat euro semakin tersudut. Bahkan menurutnya euro juga melemah dihadapan semua mata uang utama dunia. “Sementara dari USD, pasca FOMC kemarin The Fed tetap mengindikasikan kenaikan suku bunga lanjutan justru semakin memberi sentimen positif bagi dollar AS,” ujarnya kepada KONTAN.CO.ID, Selasa (26/9). Lanjut Alwi, jika nanti malam Ketua The Fed Janet Yellen dalam pidatonya kembali memberikan pernyataan hawkish terkait rencana kenaikan suku bunga acuan di bulan Desember, posisi greenback akan semakin kokoh. Namun dollar AS tetap rawan koreksi karena ketegangan di Semenanjung Korea yang sewaktu-waktu bisa kembali memanas. “Untuk Rabu (27/9) euro ada kemungkinan jatuh tetapi juga berpeluang untuk rebound,” imbuhnya. Secara teknikal, harga pasangan EUR/USD saat ini berada dibawah garis moving average (MA) 10 yang mengindikasikan pelemahan dalam jangka pendek, tetapi untuk jangka menengah karena harganya berada diatas garis MA 55 ada peluang kembali terjadi penguatan.

Sedangkan indikator lainnya menunjukkan sinyal pelemahan. Indikator stochastic sudah masuk area oversold di level 15 dan 26, indikator relative strength index (RSI) masuk area 43 dan indikator moving average convergence divergence (MACD) terus menurun meski berada diarea positif. Rekomendasi : buy on weakness Support : 1,1770 - 1,1707 - 1,1660 Resistance : 1,1986 - 1,1993 - 1,2032


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina