KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga kopi lebih dari 90% sepanjang tahun 2024 lalu, menyebabkan permintaan kopi dari berbagai pasar utama dunia menurun. Termasuk dari negara berpendapatan rendah yang kerap menjadi andalan, juga ikut loyo lantaran terbentur penurunan kondisi ekonomi. Konsumen juga mulai berhemat dan lebih memilih mengkonsumsi kopi yang berasal dari produksi lokal dalam negeri. Pada saat yang sama, permintaan kopi di Amerika Serikat (AS) dan negara yang berpendapatan tinggi seperti Eropa juga mulai melemah. Sehingga industri kopi semakin bergantung pada konsumen dari negara-negara berkembang. Namun, negara berkembang juga sepertinya tidak bisa diandalkan dan mulai ada perlambatan. Baca Juga: Tahun 2025, Harga Rokok & Vape Naik, Ini Rincian Resmi Dari Pemerintah
Meroketnya Harga Kopi, Pebisnis Beralih ke Produk Berkualitas Rendah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga kopi lebih dari 90% sepanjang tahun 2024 lalu, menyebabkan permintaan kopi dari berbagai pasar utama dunia menurun. Termasuk dari negara berpendapatan rendah yang kerap menjadi andalan, juga ikut loyo lantaran terbentur penurunan kondisi ekonomi. Konsumen juga mulai berhemat dan lebih memilih mengkonsumsi kopi yang berasal dari produksi lokal dalam negeri. Pada saat yang sama, permintaan kopi di Amerika Serikat (AS) dan negara yang berpendapatan tinggi seperti Eropa juga mulai melemah. Sehingga industri kopi semakin bergantung pada konsumen dari negara-negara berkembang. Namun, negara berkembang juga sepertinya tidak bisa diandalkan dan mulai ada perlambatan. Baca Juga: Tahun 2025, Harga Rokok & Vape Naik, Ini Rincian Resmi Dari Pemerintah