Merosot lebih dari 30%, penurunan harga minyak makin terbatas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak masih bergerak di kisaran terendah tahun ini. Kamis (29/11) pukul 7.19 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2019 di New York Mercantile Exchange berada US$ 50,74 per barel, menguat 0,89% dari harga penutupan kemarin pada US$ 50,29 per barel.

Kemarin, harga minyak menyentuh level terendah lagi tahun ini. Rabu, harga minyak WTI melorot 2,46%. Hal serupa terjadi pada minyak acuan internasional brent.

Harga minyak brent untuk pengiriman Januari 2018 turun ke bawah level US$ 60 per barel lagi. Harga minyak brent untuk pengiriman Januari 2019 di ICE Futures turun 2,41% ke US$ 58,76 per barel pada Rabu (28/11) dari hari sebelumnya US$ 60,21 per barel.


Energy Information Adminstration (EIA) menunjukkan penambahan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) sebanyak 3,6 juta barel pada pekan lalu menjadi 450 juta barel. Angka ini jauh melebihi prediksi.

Persediaan minyak ini naik dalam 10 pekan berturut-turut. Angka stok minyak ini merupakan level tertinggi dalam setahun terakhir.

Salah satu penyebab lonjakan persediaan minyak adalah pemeliharaan rutin perusahaan pengolahan minyak. Di sisi lain, produksi minyak mentah AS pun mencapai rekor tertinggi 11,7 juta barel per hari.

"Setelah terpangkas lebih dari 30% dalam dua bulan, pelemahan harga minyak terbatas setelah laporan ini," kata Gene McGillian, vice president of market research Tradition Energy kepada Reuters.

Harga minyak brent telah terpangkas 31,54% dari level tertinggi tahun ini di level US$ 85,83 per barel yang tercapai pada 3 Oktober lalu. Sedangkan harga minyak WTI merosot 33,91% dari level tertinggi di tanggal yang sama pada US$ 76,10 per barel.

Terbatasnya potensi turun harga minyak ini ditambah dengan pernyataan Federal Reserve yang memberi sinyal kenaikan suku bunga lebih lambat. Di sisi lain, pasar minyak menunggu pertemuan OPEC pekan depan. Menurut delegasi OPEC yang dikutip Reuters, organisasi negara pengekspor minyak ini akan mendiskusikan rencana pemangkasan pasokan antara 1 juta barel hingga 1,4 juta barel minyak per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati