NEW YORK. Harga kontrak emas jatuh sebesar US$ 100 ke bawah level US$ 1.700 per troy ounce. Pada pukul 17.14 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran April turun sebesar US$ 90,30 atau 5% menjadi US$ 1.698,10 per troy ounce. Bahkan pada transaksi sebelumnya, harga emas terjungkal sebesar US$ 100 atau 5,6% menjadi US$ 1.688,40 per troy ounce. Ini merupakan level terendah untuk kontrak teraktif sejak 25 Januari lalu. Padahal, kemarin (19/2), harga emas sempat bertengger di posisi US$ 1.792,70 per troy ounce. Salah satu faktor pendorong harga jual emas adalah langkah the Federal Reserve yang menahan rencana penggelontoran stimulus untuk mendongkrak perekonomian AS. Asal tahu saja, dalam pernyataan sebelum Kongres yang diselenggarakan kemarin, pimpinan The Fed Ben S Bernanke tidak memberikan sinyal apa pun bahwa bank sentral akan mengambil langkah baru untuk mendongkrak likuiditas. Sementara itu, dollar menguat 0,8% terhadap mayoritas mata uang utama dunia. Kondisi itu yang menyebabkan pesona emas sebagai investasi alternatif memudar."Investor berharap the Fed akan melonggarkan kebijakan, meskipun roda perekonomian berjalan dengan baik. Sentimen investor berubah setelah Fed tak memiliki komitmen apapun. Ini merupakan sifat dasar pasar," jelas James Dailey dari TEAM Financial Management LLC di Pennsylvania. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Merosot US$ 100, harga emas terjungkal
NEW YORK. Harga kontrak emas jatuh sebesar US$ 100 ke bawah level US$ 1.700 per troy ounce. Pada pukul 17.14 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran April turun sebesar US$ 90,30 atau 5% menjadi US$ 1.698,10 per troy ounce. Bahkan pada transaksi sebelumnya, harga emas terjungkal sebesar US$ 100 atau 5,6% menjadi US$ 1.688,40 per troy ounce. Ini merupakan level terendah untuk kontrak teraktif sejak 25 Januari lalu. Padahal, kemarin (19/2), harga emas sempat bertengger di posisi US$ 1.792,70 per troy ounce. Salah satu faktor pendorong harga jual emas adalah langkah the Federal Reserve yang menahan rencana penggelontoran stimulus untuk mendongkrak perekonomian AS. Asal tahu saja, dalam pernyataan sebelum Kongres yang diselenggarakan kemarin, pimpinan The Fed Ben S Bernanke tidak memberikan sinyal apa pun bahwa bank sentral akan mengambil langkah baru untuk mendongkrak likuiditas. Sementara itu, dollar menguat 0,8% terhadap mayoritas mata uang utama dunia. Kondisi itu yang menyebabkan pesona emas sebagai investasi alternatif memudar."Investor berharap the Fed akan melonggarkan kebijakan, meskipun roda perekonomian berjalan dengan baik. Sentimen investor berubah setelah Fed tak memiliki komitmen apapun. Ini merupakan sifat dasar pasar," jelas James Dailey dari TEAM Financial Management LLC di Pennsylvania. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News